Bogor – Rumah Belajar Al- Hafizh, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun karakter religius dan akademik melalui gelaran acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhamad SAW, merajut ukhwuah, menyemai ketakwaan, menelaah sholat sebagai benteng agama dan kisah perjalanan nabi Muhamad SAW sebagai seorang rasul” yang dipadukan dengan Festival. Acara yang berlangsung pada sabtu, 22 februari 2025 Rumah Belajar Al-Hafizh kampung blok mede RT/RW 01/01 desa gunung putri selatan kecamatan gunung putri kabupaten bogor jawa barat, menjadi momentum berharga bagi para santriwa/wati, yang telah menyelesaikan hafalan Al-Quran.
Acara ini dihadiri oleh seluruh santri dan dewan guru, staf TU, serta wali murid peserta festival yang turut hadir sebagai tamu undangan. Suasana penuh haru dan khidmat terasa ketika dibuka dengan hiburan marawis, tarian arabic, tarian saman, peserta pembaca sholat jenazah lughoh arabia dan penceramah KH. ABU MUSA Attijani dan KH. Ahmad syauqi,
Nuansa religi semakin terasa dengan penampilan istimewa dari tim marawis yang memukau hadirin dengan lantunan shalawat merdu. Tak hanya sebagai hiburan, penampilan ini juga menjadi bentuk syiar Islam yang memperkuat kecintaan terhadap nilai-nilai spiritual.
Kepala desa gunung putri selatan Damanhuri, yang turut hadir dalam acara ini, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan rumah belajar Al- hafizh dalam mencetak generasi penghafal Al-Quran. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan besar agar para hafidz dan hafidzah terus menjaga hafalan mereka dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini adalah bukti nyata bahwa dirumah brlajar Al- hafizh tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa religius yang kuat. Semoga para hafidz dan hafidzah ini bisa membawa kebaikan dan keberkahan bagi kita semua,” ujar kades,
Sebagai puncak acara, ceramah inspiratif dari KH. Abu musa attijani dan Qori KH. Ahmad Syauqi, semakin memperdalam makna Isra’ Mi’raj dalam kehidupan umat Islam. Dalam ceramahnya, beliau mengajak seluruh peserta untuk mengambil hikmah dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, terutama dalam meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT serta meneguhkan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
“Isra’ Mi’raj bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan kita tentang kedekatan dengan Allah, pengorbanan, dan pentingnya ibadah,” ungkap KH. Abu musa attijani.,
Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan antusiasme tinggi dari para peserta. Rangkaian acara ditutup dengan doa bersama, membawa harapan agar Rumah belajar Al-hafizh terus melahirkan generasi Qurani yang mampu berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan agama.
Dengan berakhirnya acara, semangat keislaman dan kebersamaan semakin kuat tertanam di hati setiap peserta. Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga menjadi momentum penting dalam membentuk karakter siswa agar semakin religius, cerdas, dan berakhlak mulia.
Turut hadir , Babinsa , Babinmas, MUI desa gunung putri selatan, MUI desa bantar jati kopo, ketua JQH NU gunung putri, ketua SAMADUHA, Ibu Nyai hasanah dan para DKM Majelis Al-Hidayah beserta para pengajarnya.
“Peri Herdiyana”