Press Release
Gurindam Dua Belas adalah suatu karya sastra berbahasa Melayu kuno dengan ciri khas banyaknya istilah tasawuf, kata-kata kiasan dan metafora. Karya ini terdiri dari dua belas pasal dan dikategorikan sebagai Syir Al-Irsyadi atau puisi didaktik karena berisikan nasehat atau petunjuk hidup, antara lain tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.
Gurindam Dua Belas merupakan hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali Haji. Hasil refleksi itu diperolehnya dari seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan sosial ekonomi, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang diikat kuat oleh penghayatan religiusitas. Raja Ali Haji adalah ulama, sejarawan, pujangga dan Pahlawan Nasional yang terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu dan pernah menjadi ikon Google Doodle pada tanggal 5 November 2022.
Naskah Gurindam Dua Belas ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat oleh Raja Ali Haji pada saat beliau berusia 38 tahun, atau pada tanggal 23 Rajab 1263 Hijriyah. Jika dikonversi menggunakan kalender Hijriyah Masehi dari Rukyatul Hilal Indonesia, tanggal 23 Rajab 1263 Hijriyah jatuh pada tanggal 7 juli 1847 Masehi, yang berarti usia penciptaan karya Gurindam Dua Belas pada tanggal 7 Juli 2025 telah memasuki usia 178 tahun.
Untuk memperingati 178 tahun penciptaan karya Gurindam Dua Belas gubahan Raja Ali Haji, Komunitas Budaya Dapunta Fortuna Sadawija Jakarta merefleksikan kembali sastra Melayu lama tersebut ke atas panggung teater dengan sutradara Exan Zen. Konsep Teater Sastra Musikal yang berangkat dari akar kesusastraan Melayu kuno ini menampilkan 12 babak dari 12 pasal Gurindam Dua Belas yang dikategorikan sebagai puisi didaktik, berisikan petuah, nasihat dan petunjuk hidup.
Disponsori oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Dapunta akan menggelar pertunjukan Gurindam Dua Belas di dua kota, yaitu Surakarta Jawa Tengah dan Garut Jawa Barat. Panitia acara Sala Hatedu (Hari Teater Dunia) #12 yang dimotori oleh Omah Kreatif Arturah, memberi fasiltas tempat bagi Dapunta untuk pertunjukan di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Jalan Ir. Sutami Nomor 57, Kentingan, Jebres, Surakarta, pada hari Rabu, 9 Juli 2025, pukul : 20.00 WIB. Sementara di Garut, Komunitas Budaya Posstheatron Himpunan Sastrawan Dramawan Garut (HISDRAGA) dan Dewan Kesenian Garut memberikan fasiltas tempat pertunjukan di Padepokan Seni Sobarnas Martawijaya yang beralamat di jalan Tegalsari RT.004 RW.004 Langensari, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat pada hari Sabtu, 12 Juli 2025, pukul : 16.00 WIB.
Tidak bisa dipungkiri, Gurindam Dua Belas adalah warisan budaya yang penting dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Melayu pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Gurindam Dua Belas sebagai sastra pembaharu pada zamannya, dianggap sebagai sumber inspirasi dan nilai-nilai moral bagi generasi penerus. Gurindam Dua Belas merupakan puisi tradisional Melayu yang menjadi dasar bagi pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Namun ironisnya pada saat sekarang Gurindam Dua Belas perkembangannya terhambat dikarenakan kurangnya penerbitan dan penyebarluasan. Berangkat dari rasa kepedulian terhadap pelestarian warisan budaya inilah, Dapunta mengemas Gurindam Dua Belas dalam bentuk teater rakyat dengan sentuhan modern, sebagai daya baru membunyikan sastra Melayu lama ke atas panggung teater. Dalam proses kerja kreatif inovatif ini, sutradara Exan Zen melibatkan 9 seniman dari teater, musik dan sastra antara lain; Ritus Jiva Smaradanta, Iwan Singa, Fakhira Artista, Safir Arkamaya Smarakhan, Fransiscus Raranta, Iyus Jayadibumi, Aris Suryo Prabowo, Moelanka dan Yudi Trisnahadi. (Exan Zen)