• Ming. Des 28th, 2025

CAKRAWALA TV

MENGUNGKAP BERITA DIBALIK FAKTA

Ketua Umum Ormas Madura Asli Sedarah Tegaskan Tidak Terlibat Dalam Dugaan Pembongkaran Rumah Nenek Elina

ByDIYAN SAPUTRA

Des 27, 2025

Madura, www.Cakrawalatv.com- Ketua Umum DPP Organisasi Masyarakat Madura Asli (Madas) Moh Taufik membantah keterlibatan organisasinya dalam dugaan pengusiran paksa Nenek Elina Widjajanti (80) dari rumahnya tanpa putusan pengadilan.

Peristiwa yang terjadi pada Agustus 2025 itu sempat viral di media sosial, menuai kecaman publik, dan mendapat perhatian Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Taufik menyatakan keprihatinan atas kejadian tersebut, namun menegaskan tidak ada kaitan antara peristiwa itu dengan Madas.

“Kami sesali dan saya pribadi sebagai Ketua Umum Madas sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami sangat tidak setuju dengan tindakan-tindakan seperti itu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/12).

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar lima bulan lalu dan tidak melibatkan organisasi yang dipimpinnya.

“Namun, kejadian itu terjadi pada Agustus 2025. Artinya, kurang lebih lima bulan lalu dan tidak ada sama sekali kaitannya dengan Madas,” katanya.

Menurut Taufik, tidak ada atribut Madas yang digunakan dalam peristiwa itu, termasuk oleh sosok berinisial MY yang belakangan disebut-sebut sebagai anggota Madas.

“Saya sudah memanggil yang bersangkutan, inisial MY. Pada saat kejadian, dia belum menjadi anggota kami. Dia baru menjadi anggota mitra SK pada Oktober 2025,” jelasnya.

Ia menyebut Madas telah melakukan klarifikasi internal melalui Mahkamah Kehormatan Etik organisasi. Hasilnya, yang bersangkutan tidak membawa nama ormas dan tidak mengenakan atribut Madas saat kejadian.

“Dia sudah kami nonaktifkan sementara sambil menunggu proses hukum. Kami tidak menoleransi tindakan amoral, premanisme, dan arogansi,” ucap Taufik.

Taufik juga membantah tudingan bahwa pelaku mengaku sebagai anggota Madas atau menggunakan atribut organisasi.

“Katanya ada atribut Madas. Di mana? Dia pakai baju merah, iya, tetapi tulisannya ‘Gong Xi Fatcai 2025’. Tidak ada atribut Madas sama sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihak-pihak lain yang terlibat dalam peristiwa tersebut merupakan orang luar yang dibawa oleh seseorang bernama Samuel.

“Yang lain itu bukan orang Madas, itu orang-orang luar. Jadi, framing yang menyebut Madas terlibat itu tidak benar,” katanya.

Terkait kabar kunjungan ke rumah Nenek Elina, Taufik membenarkan perwakilan Madas sempat mencoba menemui korban sebagai bentuk empati, namun tidak diterima.

“Kami punya tanggung jawab secara moral, tetapi karena beliau tidak berkenan, santunan itu kami salurkan kepada warga tidak mampu,” jelasnya.

Taufik menegaskan, secara organisasi Madas menolak segala bentuk premanisme dan mendukung proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Red Aziz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *