Jakarta Selatan, www.Cakrawalatv.com- Ratusan massa yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Madura Asli (MADAS) se-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (30/12).
• Dalam aksi tersebut, MADAS menyampaikan tuntutan kepada pimpinan Polri agar mencopot Kapolres Tuban, Jawa Timur, yang diduga telah melakukan tindakan salah tangkap terhadap salah satu anggotanya.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum MADAS, Moch. Taufik, S.I.Kom., S.H., M.H. Turut hadir dalam barisan aksi antara lain Wakil Sekretaris I MADAS ABD Asis, Tim Kuasa Hukum Sanjaya S.H, MH, Ketua DPD MADAS Jawa Barat Subaidi, Ketua DPC MADAS Kota Tangerang Selatan Junaidi beserta jajaran, serta perwakilan MADAS Sedarah dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam orasinya, Moch. Taufik menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk tuntutan keadilan atas dugaan tindakan arogansi aparat kepolisian di wilayah Tuban, Jawa Timur.
“Hari ini kami Ormas MADAS melakukan aksi di depan Mabes Polri untuk menuntut pimpinan Polri atas dugaan tindakan arogansi dan premanisme aparat yang melakukan pemantauan, penyiksaan, serta salah tangkap terhadap warga negara yang merupakan anggota kami di Tuban, Jawa Timur,” tegasnya.
Ia menuntut Kapolri untuk memecat Kapolres Tuban AKBP WCT yang diduga lalai dalam menjalankan tugasnya, serta mencopot dan memproses hukum oknum anggota Polres Tuban yang diduga terlibat pengeroyokan dan salah tangkap.
Selain itu, MADAS juga menyampaikan sejumlah tuntutan lain, di antaranya mendesak pengusutan tuntas anggaran Polres Tuban pada masa kepemimpinan AKBP WCT.
mempertanyakan mandeknya laporan dugaan korupsi Polres Tuban di Polda Jawa Timur, serta meminta pencopotan Kapolda Jawa Timur atas dugaan pengabaian laporan Direktorat Siber Polda Jatim yang telah bertahun-tahun tidak ditindaklanjuti. Massa aksi juga menyinggung tuntutan agar kasus Firli Bahuri segera disidangkan.
Moch. Taufik menegaskan bahwa MADAS bukanlah organisasi preman, melainkan ormas yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan. “Kami tegaskan MADAS bukan preman. Aksi hari ini kami sampaikan sebagai catatan hukum di akhir tahun 2025,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak MADAS juga menyampaikan apresiasi kepada Mabes Polri karena perwakilan massa aksi telah diterima dan berdialog langsung dengan Direktur Intel Mabes Polri.
“Kami telah menyampaikan seluruh tujuan dan tuntutan aksi. Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pimpinan Polri,” pungkasnya.
(Aziz)
