KATIBUNG, Lampung Selatan. www.Cakrawalatv.com — Proyek Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), di Desa Neglasari, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi (Spek), pasalnya proses pengeboran hanya menggunakan mesin kecil dan berdiameter pipa bor 1 1/4 inch,Neglasari Jum’at,(17/09/21).
Proyek yang dikerjakan CV. RIDHO SEJAHTERA dengan nilai anggaran Rp.428.923.983.08. dan masa pengerjaan 120 hari, namun pelaksanaannya disinyalir tidak maksimal,pasalnya tiga kali awak media menyambangi lokasi, tapi tak nampak pekerja satupun, ya mas sudah beberapa hari libur,kata seorang warga setempat.
Beberapa hari kemudian awak media mencoba menyambangi kembali lokasi pembangunan sumur bor dan baru bisa komunikasi dengan pekerja.
Nasori pekerja Bor, Saat di konfirmasi dengan tim media di lapangan, tanggal (06/09/21) dia mengatakan, di sini wilayahnya banyak batu, jadi susah di bor nya, yang lebih parahnya batunya batu marmer jadi termasuk kewalahan untuk mengerjakan bor nya.
“Mata bor kami sudah sering ganti karena batu nya keras betul, ini kami kerjakan sudah satu bulan mas dan baru dapat di bor kurang lebih 27 m, maklum bor nya pakai bor kecil,” Kata Nasori.
Ia menjelaskan, untuk ukuran pipa bor berdiameter 1 1/4 inch dan kami mengerjakannya berdua saja, itupun kami tidak setiap hari kerjakan karena kami kebetulan lagi ada kesibukan panen mas, kami tanam padi sekarang lagi musim panen, jadi kerjaan bor ini kadang kami libur.
Dasir teman kerja Nasori menambahkan, disini mengerjakan bor termasuk susah mas ngebor nya, ya namanya pakai mesin kecil jadi susah di tambah batu nya sangat keras.
“Untuk lokasi sudah kenapa berjauhan dengan penampungan nya karena waktu pertama lihat rembesan air nya ya ada di titik ini, kalau untuk lokasi nya mungkin sudah di hibahkan saya yang punya lahan, cuma katanya hibahnya tanah yang di pakai bor saja,” Ujarnya.
Sementara itu, Eman pengawas UPTD PU Kecamatan Katibung saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, sudah sesuai spek bang, hanya sistem pengerjaannya saja yang berbeda, untuk tahap awal menggunakan bor kecil dulu baru bor besar,terangnya.
Eman juga mengatakan bahwa pekerja yang awal sudah mundur karena tidak sanggup dan pihak rekanan sudah mengganti dengan tenaga yang baru, ini masih proses persiapan, ujarnya.
“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan, tambah eman.
Terpisah Mas’ud Pelaksana,”saat di konfirmasi melalui pesan Aplikasi WhatsApp tanggal (06/09), dirinya hanya membaca dan mengacuhkan, akan tetapi tidak membalas konfirmasi tersebut. Anehnya dirinya memblokir nomor awak media yang konfirmasi terhadap dirinya.
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak rekanan terkait pekerjaan SPAM di desa Neglasari tersebut.(kurdi/tim)