DEPOK, Cakrawalatv.com – Polemik tentang kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah perguruan tinggi negeri yang sempat bergulir kini mulai mereda setelah sejumlah mahasiswa di beberapa perguruan tinggi berunjuk rasa.
Bahkan saat itu calon mahasiswa baru (camaba) di beberapa perguruan tinggi negeri dilaporkan mengundurkan diri gara-gara tak sanggup membayar UKT.
Beda dengan Robiatul mengundurkan diri ditengah jalan
lantaran tidak mampu lagi membayar uang kuliah yang tinggi.
Cinta-citanya untuk menjadi seorang ahli psikologi kandas di tengah jalan. Padahal usianya masih cukup muda, 20 tahun dan sudah mencapai semester 5.
Robiatul sudah mengurungkan niatnya menjadi ahli psikologi dan sudah pasrah dengan keadaan yang dianggap tidak berpihak kepadanya.
Namun harap untuk meraih sukses dibidang lain Robiatul masih percaya dan peluang masih tetap ada.
Ketika ditemui oleh H. Subagya, Pegiat Sosial Budaya Politik “Jaringan Rakyat Jelata (JERATA)” dibilangang Mall Cibinong jalan kapten muslihat Bogor Jawa Barat, “Saya pasrah dengan keadaan saya, tapi saya tidak akan pernah menyerah walau pernah gagal dibangku kuliah. Saya ingin menjalani hidup saya dengan normal, sekalipun saat ini saya bekerja hanya sebagai SPG di Mall Cibinong,” ujar Robiatul.
Dimata H. Subagya, Robiatul adalah sosok wanita yang kuat, dan tidak mudah tergoyahkan, walau diterpa gelombang yg dahsyat. Bagaimana tidak? Bangku kuliah yang menjadi harapan untuk pegangan masa depannya yang lebih baik harus dia tinggalkan.
“Kenyataan yg sangat kontras. Sementara pejabat dan para pelaku usaha bermain mata mengeruk uang sumber daya alam yang melipah ruah tampa ada manfaatnya sedikit pun untuk bangsa dan negara ini, khususnya untuk mereka rakyat jelata yg terbatas akses keuangan dan akses pendidikan. Kalau sudah begini kita mau apa? maka kata penyanyi Ebiet G Ade “tanyakan pada rumput yang bergoyang,” ungkap Pegiat Jaringan Rakyat Jelata (JERATA) H. Subagya.
Sky_Ctv.