👉www.Cakrawalatv.com
Lampung Selatan,-Kasus dugaan palsukan tanda tangan komite diduga mandek di Inspektorat kabupaten Lampung Selatan (Lamsel),pihak inspektorat Saling lempar tanggung Jawab.
Pasalnya, Laporan LSM GPAN sejak tanggal 25 Maret 2024 belum ada perkembangan informasi alias belum terungkap hingga sampai saat ini.
Sebelumnya Eddy Saputra Sitourus ketua LSM GPAN melaporkan kepala sekolah SDN 1 sinar rejeki,wilayah pendidikan jati agung kabupaten setempat.
Irban V Ikwan Setiawan saat dikonfirmasi perihal perkara tersebut mengaku sedang Dinas Luar (DL) lagi acara dibandar lampung dengan kepala Inspektur.
Ya,kalau mau ke Inspektorat coba saja hubungi Irban I (Sri Yuniarti),”kelit Ikwan saat ditanya terkait perkembangan laporan dugaan kasus kepsek palsukan tanda tangan komite.
Sesampainya di Inspektorat,Media Nusantara-online.co.id,Pusakanews.id,Cakrawala Tv,Harian Kupas Tuntas.IRBAN I Sri Yuniati bersembunyi di dalam kantor Inspektorat dengan alasan belum menerima berkas laporan dari Ikwan Dan Apri .
Irban I Belum menerima berkasnya dari Ikwan Setiawan Dan Apri.karena berkas tersebut ada pada Ikwan Dan Apri.bagaimana mau menerangkan kepada awak media pesan Irban I Sri Yuniarti melalui Petugas jaga Jimiwand kepada sejumlah media,pada Rabu 31 Juli 2024.
Pertanyaan sejumlah awak media kepada petugas jaga,apakah Irban 1 ada diruangannya. Awak media hanya meminta waktu sebentar untuk wawancara.Jawab Jimiwand coba saya ngomong dulu ke Irban I .
Kemudian petugas satpol PP itu kembali menyampaikan hal demikian ke-Irban I Sri Yuniarti.Bahwa awak media hanya meminta waktu bertemu sebentar untuk wawancara.
“Sudah saya sampaikan bang,namun (Irban I) ngomong gini pesannya apa yang mau disampaikan karena dirinya (Sri Yuniarti) belum menerima berkas perkara tersebut dari Irban V.”ucap Jimiwand pesannya.
Anehnya (Sri Yuniarti) menolak ditemui namun melalui petugas satpol PP Itu,Ia memberikan nomor ponsel Irban I.
“Pesannya gini,kalau mau konfirmasi hubungi nomor ponsel ibu Yuniarti saja,kalau sekarang belum bisa bertemu pesan dia.”ucap Jimiwand kepada sejumlah awak media.
Pada keterangan Video sebelumya,Kepala Sekolah SDN 1 Sinar Rejeki SUTARTO.,S.Pd.membenarkan bahwa memalsukan tanda tangan ketua komite sekolah guna pencairan dana operasional sekolah (BOS) sejak Tahun 2023 sampai Tahun 2024 dirinya yang menanda tangani sendiri.
Memang benar, saya yang memalsukan tanda tangan ketua komite.namun rasanya kurang tepat dibilang memalsukan.”ucap Sutarto dalam keterangan video pada jumat 8 Maret 2024.
Karena menurut SUTARTO sebelumnya sudah ada ijin dari komite sekolah.namun ijin tersebut ijin secara lisan.
“Cuma ijin lisan,tapi tidak ada ijin secara tertulis.”jelasnya.
Sementara itu berdasarkan pengakuan ketua komite SDN 1 Sinar Rejeki bahwa dirinya sudah tidak dilibatkan lagi sejak Tahun 2023 sampai Tahun 2024.
Untuk tahun 2023-2024 komite sekolah tidak pernah dilibatkan untuk penyusunan APBS, bahkan kepala sekolah SDN 1 Sinar Rejeki tidak pernah menghubungi komite. Kemudian Syamsuri mempertanyakan siapa yang bertanda tangan di dokumen APBS yang bernilai ratusan juta rupiah pertahun itu.(Tim)