• Rab. Feb 12th, 2025

CAKRAWALA TV

MENGUNGKAP BERITA DIBALIK FAKTA

Fantastis Anggaran Ketahanan Pangan Desa Citereup diduga jadi Ajang Keutungan Pribadi

ByJuli

Okt 4, 2024

 

 

 

Cakrawala tv,Bogor – Pemdes Citeureup Alokasikan Ketahanan Pangan yang berlokasi di Kampung Muhara Rt 05/08 Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Dana Desa yang Setidaknya paling rendah 20% di alokasikan untuk ketahanan pangan dan hewani di masing-masing Desa. Hal ini mengisyaratkan pentingnya memprioritaskan keberlanjutan pangan dan hewani dalam perencanaan penggunaan Dana Desa.

 

Kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman, bergizi, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat.

 

Namun Program tersebut berbeda dengan yang di lakukan Pemdes Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Kandang ayam petelur yang di bangun di lokasi bantaran kali yang mengundang banyaknya lalat dan nyamuk karena tidak adanya perawatan serta kebersihan yang terjaga, dalam kegiatan tersebut Rukun Warga (RW) setempat juga tidak mengetahui.

 

Saat awak media datang kelokasi dan bertemu Aldi selaku Sekretaris Desa Citeureup, dan di konfirmasi di lokasi kegiatan dengan satu teman nya dengan memakai celana pendek tanpa memakai baju menyampaikan, “Bangunan kandang ayam yang di buat dan didirikan di bantaran kali itu boleh – boleh saja, asalkan kotorannya tidak di buang ke kali dan penumpukan kotoran nya Memang sengaja di biarkan atau di kumpulkan untuk menunggu datangnya pembeli kotoran ayam datang ke lokasi,tapi entah kapan pembeli akan datang untuk mengambilnya”, Ucap Aldi sambil mengusap – ngusap kakinya karena gangguan lalat di sekitarnya.

 

Lanjut Aldi menyampaikan Ayam – ayam yang di beli dari Pakansari dekat perumahan genteng miring dengan harga Rp 130.000 per ekor yang totalnya. Rp 130.000.000 tergolong harga yang wajar juga bangunan kandang dan pengecoran yang menghabiskan Rp 140.000.000. Rabu ( 4- 9 – 2024 ).

 

Dengan melihat sosok Sekretaris Desa pada jam kerja di lokasi kegiatan dengan busana yang layaknya seorang penggali sumur, dugaan pun lebih memperjelas, bahwa secara tidak langsung memperlihatkan bahwa dalam program kegiatan ketahanan pangan tahap satu 2024 tidak di kelola oleh kelompok tani, melainkan di kelola Sekertaris Desa sendiri beserta satu teman nya.

 

Abdul Rojak selaku ketua RW 08 saat di konfirmasi Via Telepon menyatakan saya tidak mengetahui kegiatan tersebut, siapa kelompok tani nya yang mengelola,juga kapan mulainya kegiatan dan bahkan sampai saat ini saya belum melihat kandang atau ayam tersebut karena belum ke lokasi. Ucap Abdul Rojak Ketua RW

Dengan percakapan ketua RW setempat yang tidak mengetahui keberadaan kegiatan ketahanan pangan di lingkungan nya, jelas terjadi minimnya pengawasan dan kurangnya koordinasi antara Pemdes dan lingkungan setempat, juga tidak mengutamakan serta menciptakan kemanfaatan, kesehatan, dan mutu. Namun lebih kepada kepentingan Pribadi pengelolanya karena sejatinya kegiatan tersebut tidak memerhatikan akan dampak lingkungan juga yang akan mengkonsumsi ayam atau telor tersebut.

 

PJ Kepala Desa Citeureup yang akrab di sapa Ardi saat di konfirmasi Via telpon mengungkapkan bahwa dari awal sampai akhir terkait kegiatan Ketahanan Pangan tahap satu 2024 semua sudah di serahkan kepada Sekretaris Desa selaku TPK, pokoknya apa yang di sampaikan Sekretaris Desa selaku TPK saya rasa pandangan nya tidak akan jauh berbeda. ( 10 – 9 – 2024 )

 

Terkait pengelola kelompok tani yang di pertanyakan kepada PJ Kepala Desa Citeureup belum terjawab.Sampai berita ini di tayangkan belum bisa di konfirmasi kembali.

 

(Red)

By Juli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *