Surabaya. cakrawalatv.com
–Sekolah Menengah Pertama (SMP) Antartika banyu Urip surabaya kembali menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Dusun sumber urip, Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam, Sumberbengawan, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan di bimbing oleh para Guru. Osis. kakak pembina serta jajaran Sekolah Swasta Antartika Surabaya.
Minggu (24/11/24)
Agenda tahunan yang mengusung tema “Melanjutkan Perjuangan Membangun Karakter Generasi Penerus Bangsa” itu bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan kepemimpinan, kedisiplinan, dan dapat membentuk generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah (KepSek) SMP Antartika surabaya , Eka Novitariya S.Pd berharap, LDKS ini dapat menjadi momentum bagi siswanya untuk terus berkembang dan menjadi generasi penerus bangsa yang lebih unggul.
LDKS yang berlangsung selama dua hari. mulai berangkat hari Jumat 22 November 2024 tersebut tidak hanya sekedar kegiatan rutin tahunan, namun merupakan upaya Konkret dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan mereka sendiri untuk menjadi lebih baik.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan mereka lebih mandiri.
“Mempunyai anak remaja, menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Terutama dari sisi perkembangan mental dan edukasi yang sekilas tampak tak begitu penting.
Terlalu banyak memberi kebebasan dalam bergaul, bisa berakibat tidak baik. Tetapi mengekang segala tindakan remaja, berarti juga menghalangi dia tumbuh dan berkembang, ” Kata dia
Semboyan Tut Wuri Handayani yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa pada 1922 di Yogyakarta, masih relevan sebagai asas pendidikan nasional saat ini.
” Menambahkan Aida Rochmatun Nisya. S.Pd guru SMP Antartika kelas 8c berada di belakang anak, guru, pendidik, termasuk orangtua, memberikan ruang agar generasi muda mencari sendiri jalannya memahami ilmu, namun tetap menyiapkan diri mengawasi dan memberi dukungan.
Ini juga yang kami terapkan sebagai pola asuh dalam keluarga. orangtua tidak bersikap kaku, tetapi memberi kebebasan namun juga memberikan arahan dan batasan. supaya bisa hidup mandiri di luar kemapuan jauh dari orang tua.
Dr. Shimi Kang dalam bukunya tentang pola asuh, menganalogikan pola pengasuhan dalam 3(tiga) tipe. Harimau, Ubur-ubur dan Lumba-lumba.
Tipe lumba-lumba yang kami terapkan, memungkinkan anak melakukan eksplorasi, bermain, dan bergaul dalam bimbingan serta kontrol orangtua.
Dikatakan oleh Dr. Shimi kang, lumba-lumba adalah hewan yang sangat penasaran, sangat komunikatif, dan memiliki sifat sosial tinggi. Dengan kata lain, anak-anak dalam pola pengasuhan ini mudah beradaptasi, suka bermain, tetapi tetap tangguh menghadapi tantangannya. “ucap Aida
Semoga dengan kegiatan LDKS ini ada perubahan sikap dari yang dulunya tidak baik, menjadi lebih baik, sehingga cita-cita siswa menyiapkan generasi pemimpin bisa terwujud, “Diharapkan, pengalaman yang diperoleh selama perkemahan alam di Wonosalam Training Center ini dapat diterapkan di sekolah, sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang tangguh dan kuat di masa depan mereka. ” pungkasnya. (Edi/Hendra)