Dalam kurun waktu 100 hari, Disnakeswan yang berada di Bumi Khagom Mufakat tersebut memiliki target pelaksanaan transfer embrio sebanyak 5 ekor sapi, pelayanan IB 5.000 akseptor, pemeriksaan kebuntingan 3.500 ekor sapi dan penanganan kelahiran 2500 ekor sapi.
Kepala Disnakeswan Lampung Selatan, Rini Ariasih, mengaku pihaknya telah menyiapkan tiga program unggulan yang diberi julukan Peternak Lamsel Maju.
“Pertama, meningkat populasi melalui transfer embrio, dengan cara ensiminasi buatan, program kedua yakni pemeriksaan kebuntingan, dan yang ketiga penanganan kelahiran,”ujarnya. Minggu (22/3/2024).
Rini Ariasih memaparkan, program Transfer Embrio (TE) dan Inseminasi Buatan (IB) adalah dua metode bioteknologi reproduksi yang digunakan untuk meningkatkan populasi dan kualitas genetik ternak sapi.
“Program IB dengan cara memasukkan semen ke dalam alat reproduksi betina untuk mencapai pembuahan, dan dilakukan saat sapi betina mengalami birahi, IB memiliki keunggulan memungkinkan pemanfaatan pejantan unggul tanpa harus memelihara hewan tersebut secara langsung,” papar Kepala Dinas Peternakan Lamsel tersebut.
Sedangkan program Transfer Embrio (TE), lanjut Rini Ariasih, proses memindahkan embrio dari sapi donor yang telah dibuahi ke uterus sapi resipien. Melalui proses, embrio dapat dihasilkan melalui superovulasi pada sapi donor, kemudian dikumpulkan (Flushing) setelah 7 hari.
“Embrio yang dihasilkan dipindahkan ke sapi resipien, biasanya memiliki kualitas genetik yang lebih rendah. TE memiliki keunggulan meningkatkan kapasitas reproduksi sapi betina, memperpendek interval generasi, memungkinkan produksi keturunan berkualitas dalam waktu lebih singkat, dan dapat menghasilkan kelahiran kembar dengan angka keberhasilan sekitar 16.6%,” paparnya.
“Dan jika ada permintaan dari peternak, program inovasi TRIO INSTAN sudah ada di setiap UPT kita, lalu untuk kesehatan ternak telah kita siapkan 3000 dosis vaksinasi di seluruh Kabupaten Lampung Selatan,” pungkasnya.