Bekasi, Jawa Barat,(CTV.com),— Setiap tahun, masyarakat di wilayah Poncol, Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, rutin menggelar tradisi babaritan atau yang lebih dikenal dengan sedekah bumi. Tradisi ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan berkah yang diterima, sekaligus bentuk penghormatan kepada para leluhur, khususnya Uyut Buyut Sarumpaet, penyebar agama Islam di wilayah Kranggan.
Acara babaritan ini menjadi momen kebersamaan yang dinanti-nanti warga. Prosesnya dimulai dengan kegiatan gotong royong warga untuk mengumpulkan dana secara swadaya. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk menggelar berbagai rangkaian acara.
Pada malam Jumat sebelum puncak acara, masyarakat mengadakan marhaban atau syukuran yang dihadiri para ustaz serta tokoh masyarakat. Keesokan harinya, pada siang hari, seluruh warga berkumpul di area makam Uyut Buyut Sarumpaet untuk menggelar acara makan bersama dari sajian yang telah disiapkan oleh panitia.
Makam Uyut Buyut Sarumpaet sendiri menjadi pusat kegiatan ini. Meski diketahui bahwa beliau berasal dari Cirebon, Jawa Barat, sosok Sarumpaet sangat dihormati karena perannya dalam menyebarkan ajaran Islam di kawasan Kranggan dan sekitarnya.
Menurut Nissan Dago, salah satu ketua panitia acara, babaritan terus dilestarikan dari generasi ke generasi karena masyarakat merasakan betul nilai spiritual dan sosial dari tradisi ini. “Masyarakat sangat mengenang jasa beliau, sehingga tradisi ini terus berjalan setiap tahunnya,” ujarnya kepada tim kami.
Tradisi sedekah bumi ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang sarat makna spiritual, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar warga.
(Red Dedi hb)