LAMPUNG SELATAN – Proyek pengaspalan jalan gang di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, menuai sorotan tajam dari warga setempat. Meskipun dana desa tersedia untuk pembiayaan infrastruktur, proyek tersebut justru disebut-sebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, dan ironisnya, dikerjakan pada malam hari tanpa papan informasi proyek.
Sejumlah warga mengaku heran dan kecewa dengan pola pelaksanaan proyek yang dianggap tidak transparan. Mereka mempertanyakan alasan pengaspalan dilakukan di luar jam kerja, serta ketiadaan sosialisasi kepada masyarakat maupun papan proyek yang menunjukkan sumber dana dan pelaksana kegiatan.
”Kami heran, kenapa pengaspalan dilakukan malam-malam? Tidak ada papan proyek, tidak ada sosialisasi ke warga juga. Biasanya kalau proyek benar pasti dikerjakan terbuka di siang hari,” ujar salah seorang warga, Selasa (8/7/2025).
Warga menduga pekerjaan tersebut dikerjakan malam hari untuk menghindari pengawasan langsung dari masyarakat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal mutu dan kelayakan hasil pekerjaan.
”Kami minta pihak kecamatan dan inspektorat turun ke lokasi. Ini bukan sekadar soal jalan diaspal, tapi soal akuntabilitas dan penggunaan dana publik,” tegas warga lainnya.
Yang lebih memprihatinkan, proyek yang seharusnya didanai dari dana desa justru disebut dilakukan dengan sumbangan swadaya warga. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius: ke mana sebenarnya alokasi dana desa yang seharusnya diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan?
Upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Serdang berinisial S hingga kini belum membuahkan hasil. Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak pemerintah desa terkait alasan pelaksanaan proyek pada malam hari dan sumber anggaran sebenarnya. Warga berharap pihak kecamatan dan instansi pengawas terkait segera turun tangan melakukan penelusuran.
By Diyan