Surabaya,CTV.COM,- Suara tawa, sorakan, dan semangat kebersamaan menggema di Lapangan Ahmad Yani Makodam V/Brawijaya pada Selasa (12/08/2025) pagi hingga siang.
Di tengah suasana penuh keakraban, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, tak ragu melepas pangkat dan jabatan sejenak untuk larut dalam kemeriahan lomba-lomba untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama para prajurit, Persit dan PNS Kodam.
Dengan mengenakan kaos olahraga TNI AD, Pangdam ikut ambil bagian dalam lomba-lomba yang digelar, salah satunya adalah lomba Estafet Jarit. Tawa lepas menggema saat Tim Mayjen Rudy beserta para Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya bersaing santai dengan Tim lain yg terdiri dari beberapa Instansi, rasa gugup dan sungkan nampak terlihat dari tim- tim tersebut namun tetap saja sportivitas dan kebersamaan yang terlihat di lapangan.
“Ini bukan sekadar lomba. Ini tentang merasakan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan yang dulu jadi kekuatan bangsa kita,”kata Pangdam.
Momen itu memperlihatkan sisi lain dari seorang Pangdam. Bukan hanya sebagai Komandan tertinggi di wilayah Kodam V/Brawijaya, tapi sebagai figur pemimpin yang ingin menyatu dengan prajuritnya, berbagi canda, dan menjadi contoh dalam merawat semangat nasionalisme dari hal-hal sederhana.
Berbagai Lomba dilaksanakan diantaranya adalah Tarik Tambang, Balap Karung dan mengindahkan tepung, Kegiatan yang diawali dengan senam Aerobik bersama itu juga menjadi sarana hiburan dan penyegaran mental bagi para personel yang sehari-hari disibukkan dengan rutinitas dinas. Dengan suasana informal seperti ini, hubungan atasan dan bawahan terasa lebih hangat dan akrab.
“Kita ingin meneladani semangat para pejuang, yang dulu berjuang dengan keterbatasan tapi penuh semangat gotong-royong. Lomba seperti ini mengajarkan kita arti kekompakan dan sportivitas,”tambahnya.
Selama lomba berlangsung, Lapangan Ahmad Yani berubah menjadi mini festival. Warna merah putih menghiasi setiap sudut, alunan lagu perjuangan mengiringi setiap sesi lomba, dan para peserta terlihat kompak mengenakan atribut khas kemerdekaan.
Ada yang mengenakan ikat kepala merah putih, ada pula yang mengecat wajahnya sebagai bentuk ekspresi cinta tanah air. Kebersamaan juga terasa saat Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/ Brawijaya Ibu Vira Rudy Saladun beserta pengurus dan anggota turut hadir memberikan semangat, menyediakan makanan ringan, dan sesekali ikut meramaikan lomba
Bagi Pangdam, peringatan kemerdekaan bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia menyebut bahwa momen 17 Agustus harus menjadi refleksi bersama tentang nilai pengorbanan, nasionalisme, dan tanggung jawab sebagai anak bangsa.
“Kemerdekaan bukan hadiah, tapi hasil perjuangan. Tugas kita sekarang adalah menjaga dan mengisinya, tidak hanya lewat upacara atau lomba, tapi juga dengan dedikasi dan semangat kerja setiap hari,”tutur Pangdam.
(Ed1-Ctv)