Webinar Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan tema : Peran Ekonomi Kreatif Dalam Pemasaran Dimasa Pandemi

 

 

DPW LBM WI Provinsi Jawa Timur mengadakan Webinar bertajuk “ Peran Ekonomi Kreatif Dalam Pemasaran Dimasa Pandemi”, Rabu 7 Agustus 2021. Kendati industri kreatif menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19, terutama dengan adanya pembatasan mobilitas orang dan barang, Dalam hal ini omzet dari industri kreatif UMKM di tengah pandemi sangat jauh menurun. Ekonomi kreatif umumnya banyak berhubungan dengan pariwisata, termasuk industri kuliner, oleh-oleh dan juga produk kerajinan. Kita pahami semua industri turunan pariwisata sangat terpukul oleh terjadinya wabah pandemi.

 

Perkembangan industri digital saat ini menyebabkan beberapa jenis bisnis dan pekerjaan di Indonesia seolah dipaksa untuk mengikuti arus era digitalisasi. Merupakan potensi kekuatan milenial yang melek digital berperan penting dalam mewujudkan sederet harapan kebangkitan bangsa di masa pandemi. Pada webinar kali ini, dipandu oleh Ibu Peni Ketua 3 DPW LBM Jawa Timur. Dengan menghadirkan pembicara Bpk H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A Ketua MPR Republik Indonesia, Bpk Dr. H. Sandiaga Salahudin Uno Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bpk Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Dr. Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur, Bpk KRT. Ari Prabowo,ST.,C.HLC, Presiden KAJI Indonesia, Ari Pristiana Dewi, M.Kep., Ns CEO Kita Center, Hj. Ika Puspitasari,SE Walikota Mojokerto, Iim Rusyamsi Ketua Umum OKOCE Indonesia. Dan pihak yang turut membantu dan partisipasi kesuksesan kegiatan ini kepada ; Perwakilan LBM WIrausaha Indonesia di 164 negara, ICSB Jawa Timur, Kadin, Lunas, Instansi pemerintah, para UKM, Kita Center, Pemuda Milenial Bojonegoro, Zona Community, Pertakina Indonesia, Gantari Indonesia, Kopi Gaya, ini Surabaya .com, Surabaya inside, Surabaya Suites Hotel, Portal Surabaya, Yatim Mandiri, PHMI, Garda Transfumi, Joostoday.com, Indonesia Respon, Kompak Indonesia dan Sahabat Berbagi.

Webinar ini menarik antusiasme pelaku UMKM, karena dihadiri bukan hanya dari kalangan pelaku ekonomi kreatif tetapi juga dihadiri masyarakat umum, akademisi, pelaku usaha pariwisata, media dan dengan jumlah peserta yang terdaftar hampir 400 orang.

 

Webinar diawali dengan pembukaan dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Bpk Dr. Emil Elistianto Dardak tentang pemanfaatan media sosial dalam pemasaran dimasa pandemi. 85% konsumen dapat diperoleh melalui pemasaran yang tepat dengan menggunakan media sosial masa PPKM. Social media influencers memiliki peran yang tinggi dalam hal ini. Sehingga kekuatan media sosial makin mendorong pelaku usaha/ ekonomi kreatif untuk memanfaatkan influencers guna mempromosikan produk mereka.

Ketua DPW LBM WI Jatim, Yoyok Budianto sebagai penyelenggara webinar ini menyampaikan ucapan selamat datang kepada Keynote Speaker dan Narasumber yang dapat hadir dan memberikan arahan dan motivasi bagi pelaku UMKM yang harapannya ilmu yang didapat dari acara ini bermanfaat.

Ketua Umum DPP LBM WI Samsul Hidayah, menyampaikan perlunya kerjasama semua pihak untuk membangkitkan sektor ekonomi rakyat di masa pademi. LBM WI dengan jejaring yang luas di 200 Kabipaten Kota, 34 Provinsi dan di 164 Negara memiliki misi untuk mengangkat potensi produk UMKM menjadi lebih berdaya, mampu menembus pasar yang lebih luas. Dengan harapan hasil webinar dengan narasumber yang luar biasa mampu memberi motivasi kepada para pelaku UMKM.

Keynote Speakers Bpk Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, diwakili oleh Bpk. M. Pradana Indraputra Staf Khusus Peningkatan Pengusaha Nasional menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih bertumbuh dan kesempatan ekspor masih ada. Kondisi selama pandemi memang memberi dampak yang luar biasa karena pelaku perekonomian adalah UMKM. Namun ternyata yang mampu bertahan adalah di sektor produksi dengan prosentasi 60%. Di Indonesia terdapat 64 juta unit usaha dan sebagian besar adalah pengusaha UMKM. Adalah peran Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia menjadi pendamping pelaku UMKM menjadi lebih berdaya, memiliki legalitas, produk yang layak jual. Sehingga harapannya bisa muncul banyak pengusaha besar baru/ entepreneur baru. Apalagi dengan jumlah milenial di Indonesia yang cukup besar, yang merupakan tantangan bagi kita semua bagaimana menggerakkan minat para milenial untuk memanfaatkan digitalisasi bagi pelaku UMKM.

Keynote Speakrs Bpk Sandiaga Salahudin Uno Kemenparekraf RI menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan pariwisata dan industry kreatif saat ini, perlu adanya pemahaman akan perkembangan digitalisasi. Perlunya membangun kebersamaan, guna menciptakan bangsa yang lebih martabat. Ikut serta menciptakan kesempatan, bukan saja menjadi pejuang dan peluang, tapi juga memiliki kesempatan dalam upaya yang nyata dalam kolaborasi bersama semua unsur masyarakat. Harapan Bpk Sandiaga Salahudin Uno pada Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia agar terus berperan aktif dalam membantu UMKM dalam pengembangan produknya, berbagi inovasi ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat serta membantu pemasarannya. Apalagi pemerintah saat ini terus memberikan dukungan untuk kemudahan usaha berbagai bidang, khususnya di ekonomi kreatif.

 

Bpk Ari Prabowo Presiden Kaji Indonesia, mengajak peserta untuk menjadi sosial entrepreneurs creatif. Bagaimana memanfaatkan platfom digital untuk melakukan branding-pribadi dan branding produk kita. Perlunya merubah mindset untuk mencapai kesuksesan. Pak Ari Prabowo mengajak peserta untuk mengikuti tips sebagai pengusaha yang baik, dengan Tips EDAN.

E untuk Educate yourself, selalu belajar,

D untuk desain personal branding bagaimana membuat keunikan produk kita,

A untuk action digitally bagaimana memanfaatkan platform yang gratis untuk memasarkan produk kita dan

N untuk now don’t delay artinya kita harus segera bergerak.

 

Hj. Ika Puspitasari,SE Walikota Mojokerto yang merupakan Walikota perempuan pertama dan termuda di Indonesia menyampaikan perlunya Inovasi bagi pelaku ekonomi kreatif dimasa pandemi upaya meningkatkan perkembangan ekonomi dan pariwisata. Kota Mojokerto telah menyelenggarakan banyak program dalam upaya meningkatkan kualitas UMKM. Kota Mojokerto mendorong para UMKM untuk memasarkan produk di marketplace dan media sosial, dan aplikasi JUBELIO yang tersambung secara otomatis ke 5 marketplace dan sudah di ikuti oleh 400 UMKM. Bahkan Ibu Walikota bersedia meng-endorse produk UMKM yang ada.

Iim Rusyamsi Ketua Umum OK OCE Indonesia sebagai narasumber berikutnya menyampaikan bahwa meskipun dimasa pandemi ini banyak yang mengalami penurunan penjualan, namun masih ada 8% industri kreatif yang mengalami pertumbuhan. Ternyata bahwa pandemi ini memaksa pelaku usaha untuk belajar lebih banyak, lebih kreatif dengan kemudahan mendapatkan ilmu dari internet. Mencari ide baru, ilmu baru, peluang baru yang akan mendatangkan pemasukan. Maraknya webinar pelatihan yang gratis membuat pelaku usaha menata kembali bagaimana harus memasarkan produk mereka dengan lebih menarik. Era data sekarang ini menjadi hal yang penting bagi pelaku usaha, yang ternyata 13% yang melek digital. Dalam hal mendukung pelaku UMKM, OK OCE memiliki 7 tahapan OK OCE prima yang terdiri dari pendafaran pelaku usaha, pelatihan, pendampingan, perijinan, pemasaran, pelaporan keuangan dan permodalan. Pelaku usaha bisa dibantu pemasarannya hingga untuk melakukan ekspor bukanlah hal yang sulit.

Ibu Ari Pristiana Dewi CEO KITA CENTER, sebagai pemateri terakhir mengajak peserta webinar untuk lebih memperhatikan bagaimana berkomunikasi dengan konsumen. Bagaimana cara kita membuat iklan yang menarik bagi yang melihatnya. Beliau memberikan tips dengan konsep pemasaran AIDA.

A untuk attention atau perhatian, bagaimana bisa menarik perhatian konsumen dengan gambar, foto, video atau hanya dengan kata-kata saja di marketplace (lazada, shopee, dll)

I untuk interest, kita harus tahu bagaimana minat konsumen akan suatu produk melalui iklan yang kita buat untuk desire, bagaimana kita isa memaksimalkan keinginan konsumen untuk membeli produk kita dengan kata-kata yang tidak bersifat menggurui

A untuk action, adalah bagaimana kita harus bertindak, berbicara untuk memastikan setelah melihat produk kita, konsumen akan memutuskan untuk membeli

Konsep ini memang ampuh, namun masih perlu dilatih dan dilakukan secara terus menerus, sehingga kita mencapai hasil sebagaimana yang kita inginkan.

Kegiatan webinar ini ditutup dengan sesi foto bersama ratusan peserta dan pengumuman pemenang hadiah dari sponsor pendukung acara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *