šššwww.Cakrawalatv.com
LAMPUNG,- Melalui video yang tersebar di berbagai platform media sosial, Tokoh Masyarakat Lampung Drs. H Muklis Basri menyikapi viralnya video kritik terhadap pembangunan infrastruktur Jalan di Provinsi Lampung yang di unggah Tiktoker Bima Yudho Saputro. Senin (17/4/2023).
Dalam video berdurasi 2 menit 13 detik itu, Muklis Basri yang juga Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI-P Dapil Lampung menyatakan bahwa dirinya mendukung sepenuhnya terhadap adanya kritikan yang membangun.
“Halo saudara-saudaraku, Minak mukhi masyarakat Lampung. Tabik puun. Saya selaku Tokoh Masyarakat menyikapi masalah begitu viralnya kritik terhadap pembangunan infrastruktur khususnya jalan di provinsi Lampung ini,” buka Muklis Basri.
Muklis melanjutkan, “Saya sangat mendukung adanya kritikan. Dan harapan saya juga kepada para pemimpin, baik di Lampung maupun di seluruh Republik ini, mari kita jangan anti kritik, karena kritik ini sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh kita untuk memimpin. Kritik ini luar biasa baik, jadi kita harus menerima”.
“Kita tidak sempurna sebagai pemimpin, kita manusia biasa, penuh dengan kekurangan. Karena mata kita ini tidak bisa tertuju kepada seluruh wilayah yang kita pimpin,” tuturnya.
Meski demikian, Sekretaris Pengda TP Sriwijaya Provinsi Lampung ini mengajak masyarakat untuk berpikir objektif terhadap pembangunan infrastruktur khususnya jalan di Provinsi berjuluk ‘Sai Bumi Rua Jurai’ ini.
“Kembali ke masalah jalan yang di Lampung, kita sama-sama tau bahwa data panjangnya jalan Lampung ini 1700 Km, ini jalan provinsi loh yaa.. Supaya kita tau semua. Sudah itu ruas jalan, ada 99 ruas jalan tersebar di 15 Kabupaten/Kota. Jadi tidak mungkin dengan APBD kita 7,2 triliun bisa menangani jalan 99 ruas tadi dengan waktu 5 tahun. Artinya untuk menangani ini perlu waktu perlu proses dan bertahap. Kita harus melihat skala prioritas, yang betul-betul mana yang jadi prioritas bagi pergerakan ekonomi masyarakat Lampung untuk menuju Lampung lebih maju kedepan,” papar dia.
“Terimakasih saudara-saudara ku. Sekali lagi saya tidak berpihak kepada pengkritik dan yang di kritik. Mari kita bangun Lampung supaya lebih maju,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bima Yudho Saputro dilaporkan ke polisi buntut kritiknya terkait kondisi jalan di Lampung yang viral di media sosial. Warga Lampung yang tengah menempuh pendidikan di Australia itu dilaporkan terkait Undang-undang ITE oleh warga sekaligus Advokat bernama Ginda Ansori Wayka.
Menurut pengadu, apa yang disampaikan Bima merupakan hoaks. Analisis Bima dinilai jungkir balik mengatakan Lampung tidak maju-maju dan menyebut kata ‘Dajjal’.
“Jadi atas laporan itu karena saya rasa analisis yang bersangkutan itu jungkir balik dengan mengatakan Lampung tidak maju-maju. Terlebih dia menyebutkan kata Dajjal, saya rasa yang disampaikan dia itu hoax. Perbuatan yang bersangkutan menurut saya sudah memenuhi unsur perbuatan sebagaimana di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” katanya, Rabu (12/4/2023).
Legislator Minta Laporan Tak Diproses
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian untuk tidak melanjutkan laporan terkait kasus warga Lampung bernama Bima Yudho Saputro yang mengkritik provinsinya sendiri lantaran jalanan di sana rusak. Menurut Sahroni, tidak perlu ada intervensi hukum yang berlebihan terhadap Bima dan juga ancaman terhadap keluarganya.
“Saya minta Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang di bawah untuk tidak melanjutkan kasus ini. Pastikan seluruh anggota Bapak, baik itu di polda, polres, maupun polsek, tidak ada yang berani ancam Bima dan keluarga. Sebab saya rasa kritik yang disampaikan Bima masih di dalam koridor yang benar, jadi tidak usah ada intervensi hukum berlebih. Ingat, masyarakat sedang memantau segala keputusan dari Polri,” kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4/23).
Sahroni berharap Pemprov Lampung lebih terbiasa menerima kritik dari masyarakat, terutama anak muda sejauh berlandaskan fakta. Dia melihat apa yang menjadi keresahan Bima turut menjadi keresahan sebagian besar masyarakat Lampung.
“Seluruh pemerintah daerah, khususnya Pemrpov Lampung yang sedang mendapat sorotan, harus lebih terbiasa menerima kritik. Sebab walaupun beberapa bahasa penyampaiannya kurang layak, namun kritiknya itu berbasis data dan fakta di lapangan. Jadi Pemprov Lampung sudah sepatutnya mendengar kritik yang membangun ini, ajak kolaborasi kalau perlu,” ujarnya.
Sahroni mengaku kecewa ketika mendapat inf keluarga Bima sempat ditegur oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Sahroni menilai sikap tersebut tidak mencerminkan pemimpin daerah yang bijak.
“Karena sebelumnya saya dengar ayahnya (Bima) sempat ditegur oleh gubernur. Tentu saya sangat menyayangkan hal tersebut, harusnya gubernur justru berterima kasih dan beri apresiasi. Karena kalau saya lihat fakta yang ada, jalanan dan infrastrukturnya memang masih memperihatinkan. Terlebih banyak masyarakat Lampung yang dukung kritikan Bima, ya berarti (kritikannya) benar,” imbuhnya.
Hotman Paris Siap Bantu
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ikut bicara mengenai TikToker Bima Yudo Saputro yang viral setelah mengkritik Lampung dengan sebutan ‘Dajjal’. Hotman pun meminta Bima untuk direct message (DM) jika mendapatkan masalah.
Hal itu disampaikan oleh Hotman Paris melalui unggahan video di Instagramnya seperti dikutip dari detikSumut, Minggu (16/4/2023). Dalam video itu, Hotman mengaku banyak yang mengiriminya pesan dan bertanya tentang TikToker Bima itu.
“Halo Bima anak Lampung, banyak benar orang DM dan WA saya, ada apa si Bima? Masalah apa dengan Bupati? Ya, DM saya terakhir dari Agus,” kata Hotman Paris.
Kemudian, Hotman mengaku dia juga jebolan dari Australia, dia sempat empat tahun di sana. Dia tinggal di Bondi Beach, Sydney, dan memiliki kantor di Martin Palace.
“Anda dari Australia, saya juga jebolan Australia, empat tahun di Australia, salam dari Bondi Beach dulu aku tinggal di Bondi Beach, bosman juga dekat Military Road, oke, kantor saya di Martin Palace di pusat Kota Sydney,” ujarnya.
Setelah itu, barulah Hotman meminta Bima men-DM dirinya jika ada masalah. Dia meminta Bima tak takut. Selain itu, dia mengingatkan agar Bima jangan menyinyiri lawan, tapi membalasnya dengan prestasi.
Mahfud Bela Bima
Menko Polhukam Mahfud Md membela Bima. Dia menyebut Bima punya hak untuk mengkritik pembangunan di Lampung.
“Bima punya hak konstitusional untuk menyatakan itu apalagi demi perbaikan (Lampung),” ujar Mahfud Md dalam siaran YouTube yang dikirimkan tim media Mahfud Md, Sabtu (15/4/2023).
Dia mengatakan Bupati Lampung Timur mempunyai kewajiban moral sebagai pemimpin untuk menyerap aspirasi dan kritikan dari warganya. Terkait kabar bahwa adanya aparat penegak hukum (APH) yang terlibat intimidasi, Mahfud akan mengecek terlebih dahulu.
“Tentu saya akan komunikasi kalau sampai ada APH ikut menekan,” kata Mahfud.
“Ini kan baru 14 April hari ini, berarti saya bisa hari Senin (17 April hari ini) bisa melakukan pendalaman. Tentu saya tidak boleh diam kalau aparat penegak hukum ikut ikutan soal itu (intimidasi Bima),”lanjutnya. (JI/Kurdi).