Salah satunya, Andi Azis yang bergelar (Temenggung Bumi Saka) dari adat Saibatin Marga Katibung yang dikenal selaku Ketua Dewan Anak Adat Lampung Selatan (DAALS.) merasa geram terhadap KPU Bandar Lampung, akan berlangsungnya pemilihan Walikota Bandar Lampung, pihak KPU setempat meluncurkan Icon atau maskot berupa kera atau monyet yang berpakaian adat Lampung
Menurut Andi Azis Temenggung Bumi Saka mengaitkan Icon KPU berupa kera yang berpakaian Adat Lampung, itu jelas – jelas melecehkan adat Lampung. Apakah pihak KPU tidak sadar diri, sepertinya sangatlah tidak etis adat budaya dipakai dengan binatang”tuturnya. Pada Hari Minggu malam (19/05/2024)

Menurutnya, pakaian adat Lampung digunakan bukan untuk asal asalan, kalaupun tidak tahu tata Titi tentang adat bisa bertanya dulu dengan orang adat budaya Lampung ,”tegasnya Andi Azis
Selain itu, Andi Azis (Temenggung Bumi Saka) merasa kecewa terhadap Walikota Bandar Lampung malah membiarkan itu semua terjadi. Dan untuk KPU setempat sepertinya kurang paham beretika tentang adat budaya “Kami orang Lampung merasa kecewa terhadap adanya Icon KPU Ini, pakaian adat Lampung dipakaikan dengan Monyet, jadi seolah adat Lampung ini sangat dilecehkan (Mak Ngedok Harga Dikhi) berarti Tanpa ada harga diri,”cetusnya
“Apabila dengan sengaja memberikan Icon atau Maskot seperti itu, berarti KPU sudah sangat jelas bahwa melecehkan Adat Budaya Lampung, jangan kan adat Lampung mungkin adat budaya lainpun akan kecewa bila pakaian adat mereka disalahgunakan,”terangnya.
Selanjutnya dirinya menyarankan kepada Pihak KPU Bandar Lampung, dalam waktu dekat ini segera meminta maaf kepada masyarakat Lampung secara terbuka. Apabila tidak dihiraukan dan diganti Icon tersebut oleh KPU Bandar Lampung, dirinya beserta Anggota DAALS hingga ribuan anggota gabungan organisasi masyarakat akan segera turun melakukan demo besar – besaran di KPU Bandar Lampung, DPRD Bandar Lampung, Kantor Walikota Bandar Lampung, Kantor Gubernur Lampung hingga ke Polda Lampung, meminta supaya pihak terkait harus bertanggung jawab dengan adanya dugaan pelecehan terhadap budaya Lampung,”jelasnya
Tambahnya, Andi Aziz dikenal dengan gelar Temenggung Bumi Saka menuturkan, bahwa Budaya adat Lampung yang diwarnai Pandangan hidup untuk mengatur tata hidup masyarakat Lampung sebagai makhluk sosial terdiri dari Piil Pesenggiri, (kehormatan), Bujuluk adek (keberhasilan), Nemui Nyimah (Penghargaan), Nengah Nyapur (Persamaan) dan Sakai Sambayan (Prinsip Kerjasama) Pandangan inilah yang harus kita jaga bersama,”tuturnya

Berita Sebelumnya dilansir dari media Online HelloIndonesia.com, Wali Kota Bandarlampung (Balam) Eva Dwiana bersama Ketua KPU Dedi Triyadi melepas jalan sehat dalam rangka peluncuran maskot dan jingle lagu Pilwalkot Bandarlampung 2024 di Tugu Adipura, Minggu (19/5/2024).
Maskotnya kera dengan pakaian khas adat Lampung. Di kota ini, masih ada dua habitat hewan tersebut, yakni di Jl. Dr.Cipto Mangunkusumo, Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung dan Bukit Banten, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton.
“Menurut Eva, maskot dan jingle tersebut diluncurkan untuk menarik perhatian warga agar ramai-ramai datang ke Tempat Pemilihan Serentak (TPS) Pilwalkot Bandarlampung bersamaan dengan daerah lain pada 27 November 2024.
“Alhamdulillah, jalan sehat dalam rangka peluncuran maskot dan jingle Pilkada Serentak 2024 Kota Bandarlampung berlangsung lancar di Tugu Gajah yang juga merupakan ikon Kota Bandarlampung,”katanya.