www Cakrawala TV.com
Kabupaten Bogor 29/07/2024.
Publikasi Nasional.Com. Berdasarkan laporan Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2023, sebanyak 231.688 jumlah pengangguran diKabupaten Bogor, atau setara dengan 8,7% total jumlah penduduk. Penyebab utama meningkatnya pengangguran, dikarenakan sebagian besar
masyarakat terdampak PHK secara
masal,mahasiswa yang baru lulus kuliah (Fresh Graduate), persyaratan kerja yang belum memenuhi dan lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja inilah kesulitan yang dialami oleh masyarakat Kabupaten Bogor dalam
mendapatkan pekerjaan
Nisa sebagai Fresh Graduate merasa
susah mendapatkan pekerjaan. Ia
sering mendapatkan penolakan dari perusahaan, dikarenakan pengalaman
yang kurang.
“Cari kerja sekarang harus ada pengalaman minimal 2-3 tahun, padahal
nilai saya bagus dan sesuai juga dengan jurusan kuliah” Ucap Nisa.
Tutur Sutikno selaku bakal Calon
Wakil Bupati Kabupaten Bogor menelusuri akar permasalahan pengangguran dengan berdiskusi terbuka bersama warga Cileungsi, Kabupaten
Bogor. TuturSutikno mengungkapkan
sudah semestinya permasalahan ini diatasi dengan cepat dan tepat.
“Seharusnya permasalahan yang
paling utama diselesaikan adalah
menekan angka pengangguran.
Melihat situasi ini, perlu melakukan pendekatan kepada warga untuk meningkatkan keterampilan
Mereka dan menyesuaikan kebutuhan dibidang pekerjaan” ucap Tutur Sutikno
“Sehingga keterampilan mereka bisa
menyesuaikan lapangan pekerjaan
yang ada” sambungnya kembali
Sebagaian besar tenaga kerjadi Kabupaten Bogor, banyak pendatang dari luar daerah. Sehingga,untuk warga
lokal sendiri, sulit mendapatkan pekerjaan di wilayahnya. Faktor ini disebabkan salah satunya karena kualifikasi pekerjaan dibutuhkan pendidikan terakhir minimal S1 atau SMA.
“Udin merasakan hal yang sama, sulit
mendapatkan pekerjaan, karena kualifikasi pekerjaan yang tidak sesuai.
“Ya kemarin saya udah melamar
dimana aja, tapi malah yang diminta
S1, padahal mah kalo pengalaman
saya ada” Ucap Udin
Rata-rata pendidikan terakhir masyarakat Kabupaten Bogor, yaitu
SMP. Menurut Dewan Pendidikan
Kabupaten Bogor, mengungkapkan
bahwa rata-rata lama sekolah (RLS)
baru mencapai 8,4 tahun atau bisa
disebut setara dengan kelas 2 SMP.
Sehingga permasalahan ini menjadi
sorotan utama bagi warga dan biasanya mereka baru mengambil paket
C diusia 25 tahun.
Tutur Sutikno Sebagai Cawabup berupaya memberikan beberapa strategi untuk mengatasi penurunan
angka pengangguran diKabupaten
Bogor. Hal ini Perlu adanya ruang UMKM
bagi masyarakat Kabupaten Bogor,
dengan memberikan pendampingan
serta pelatihan dalam berwirausaha.
“Saya rasa harus diciptakan ruang
UMKM bagi masyarakat Kabupaten
Bogor, dengan melakukan pendampingan wira usaha dan pelatihan secara
maksimal. Tidak hanya sekedar teori
saja, namun perlu melakukan praktik
berwira usaha secara langsung” ucap
Tutur Sutikno.
Red ( Anton hermawan )