Dari hasil monitoring, harga bahan pangan di pasaran masih dalam kondisi stabil. Namun, ditemukan kenaikan harga bahan pangan dari komoditas cabai rawit.

Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Keuangan, Achmad Herry, menjelaskan, jika kenaikan harga cabai rawit ini diakibatkan karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya penyuplai bahan.

“Untuk komoditas cabai rawit ini, kelonjakan terbesar memang berada di Pasar Natar, yaitu dari harga Rp40 ribu per kilo, naik menjadi Rp60 ribu per kilonya,” ungkap Herry.

Lebih lanjut Herry menjelaskan, untuk di Pasar Jati Agung sendiri, meskipun terdapat kenaikan harga bahan pokok dan bahan penting lainnya, tapi kondisinya masih stabil.

“Cabai merah di Pasar Jati Agung perkilonya Rp38 ribu, dan cabai rawit pun naiknya stabil di angka Rp.50 ribu,” ujar Achmad Herry.

Dari hasil pantauan harga ini, pemerintah setempat akan berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan di pasaran dan memastikan ketersediaan bahan pangan tetap ada di pasaran.

Demi menjaga kestabilan dan ketersediaan bahan pangan ini, Herry menyampaikan, Pemkab Lampung Selatan mengambil langkah dengan mengadakan operasi pasar murah yang akan digelar di 7 kecamatan, yaitu Natar, Jati Agung, Sidomulyo, Candipuro, Penengahan, Rajabasa, dan Kalianda.

“Dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 16 Agustus 2024. Ini menjadi langkah optimis Pemkab Lampung Selatan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan,” kata Herry.  (Kmfo/Krd)