👉www.Cakrawalatv.com
TANGGAMUS,-Pulau Tabuan: Simbol Keindahan yang Tersembunyi.Terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Pulau Tabuan adalah sebuah permata tersembunyi di Nusantara. Dengan luas mencapai kurang lebih 61 kilometer persegi—setara dengan luas negara San Marino atau seluas Jakarta Pusat—pulau ini menawarkan pantai-pantai yang menawan, hutan hijau yang subur, dan kehidupan laut yang melimpah. Pulau ini bukan hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga rumah bagi masyarakat lokal yang kaya akan budaya dan tradisi. Namun, di balik keindahan alaminya, Pulau Tabuan menyimpan tantangan besar, terutama dalam hal kepemilikan tanah yang belum pernah terdaftar secara resmi sebelumnya.
Masalah tanah yang belum terdaftar telah lama menjadi hambatan bagi masyarakat Pulau Tabuan. Tanpa sertifikat tanah resmi, penduduk setempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan kepastian hukum dan mengakses peluang ekonomi yang lebih baik. Melihat kondisi ini, Deden Sudrajat, S.SiT., M.H., Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tanggamus, tampil sebagai figur yang visioner dan berkomitmen untuk mengatasi tantangan tersebut melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Misi Besar: PTSL di Pulau Tabuan
Pada awalnya, Deden Sudrajat mencanangkan program PTSL sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan kepastian hukum dan kesejahteraan kepada masyarakat Pulau Tabuan. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa seluruh bidang tanah di pulau tersebut memiliki sertifikat resmi, memberikan hak kepemilikan yang sah kepada penduduk lokal.
Dalam berbagai kesempatan, Deden Sudrajat menekankan bahwa program PTSL bukan sekadar upaya administratif, tetapi juga misi sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap jengkal tanah di Pulau Tabuan memiliki kepastian hukum, sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang dan mendapatkan manfaat ekonomi dari tanah mereka,” ujarnya dengan penuh semangat.
Melibatkan Dukungan Forkopimda
Keberhasilan pelaksanaan program PTSL di Pulau Tabuan tidak terlepas dari dukungan penuh dari berbagai pihak. Deden Sudrajat secara aktif melibatkan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, termasuk Bupati, Kapolres, Kejari, dan Dandim, untuk memastikan bahwa program ini berjalan lancar dan mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat.
Deden menjelaskan, “Saya melibatkan dan meminta dukungan seluruh Forkopimda setempat, termasuk Bupati, Kapolres, Kejari, dan Dandim, untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik. Dukungan mereka sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk membantu mereka.
Menghadapi Polemik dan Mitos: Pendekatan Adat dan Sejarah
Salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan PTSL di Pulau Tabuan adalah polemik kepemilikan tanah yang sudah berlangsung lama. Di satu sisi, seorang Raja Pamulihan muda bernama Ahmad Husen mengklaim bahwa pulau tersebut adalah teritori yang diberikan oleh VOC kepada leluhur Kerajaan Sai Bathin Putih Doh. Klaim ini telah menimbulkan silang pendapat yang membuat masyarakat Pulau Tabuan mengalami resistensi dalam memperoleh kepastian hak mereka.
Deden Sudrajat menghadapi situasi ini dengan pendekatan yang cermat dan menghormati kearifan lokal. Beliau melibatkan tokoh-tokoh adat dan pemimpin masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaan program, memastikan bahwa proses sertifikasi tanah berjalan sejalan dengan nilai-nilai dan tradisi lokal.
“Saya percaya bahwa untuk mencapai perubahan yang berarti, kita harus bekerja sama dengan masyarakat, menghormati adat istiadat mereka, dan memastikan bahwa mereka adalah bagian dari solusi,” kata Deden Sudrajat dalam sebuah dialog bersama para tokoh adat.
Melalui dialog yang konstruktif dan pendekatan yang inklusif, polemik ini berhasil diselesaikan, dan masyarakat Pulau Tabuan akhirnya dapat memperoleh hak kepemilikan tanah mereka secara resmi.
Pulau Tabuan: Bagian dari NKRI
Deden Sudrajat menegaskan bahwa Pulau Tabuan adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan oleh karena itu, masyarakat Pulau Tabuan memiliki hak yang sama seperti warga negara Indonesia lainnya untuk mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka.
“Pulau Tabuan adalah bagian dari NKRI, maka sudah menjadi haknya sebagai warga negara Indonesia untuk mendapatkan sertifikat yang dilaksanakan secara massal melalui PTSL 2023 dan 2024,” tegas Deden.
Hingga saat ini, sudah diterbitkan 801 sertifikat tanah, memberikan kepastian hukum dan membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Pulau Tabuan.
Sentuhan Kemanusiaan: Lebih dari Sekadar Program
Deden Sudrajat memahami bahwa tanah bukan hanya aset ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas dan kehidupan masyarakat. Dalam setiap kesempatan, beliau berusaha menyentuh hati masyarakat dengan menunjukkan bahwa program ini bukan hanya tentang dokumen, tetapi juga tentang masa depan yang lebih baik.
Melalui pendekatan yang humanis, Deden Sudrajat membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat Pulau Tabuan. Beliau sering kali mengunjungi desa-desa terpencil, berbincang dengan warga, dan mendengarkan cerita-cerita mereka. Setiap senyuman dan dukungan yang diberikan menjadi motivasi baginya untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat.
Dalam sebuah acara yang diadakan di desa setempat, seorang warga mengatakan, “Pak Deden bukan hanya seorang pejabat, tetapi juga sahabat bagi kami. Beliau benar-benar peduli dan berusaha memahami apa yang kami butuhkan. Kami merasa didengar dan dihargai.
Kesuksesan yang Menginspirasi
Berbagai tantangan tidak menghalangi Deden Sudrajat untuk mencapai tujuannya. Berkat kerjasama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh adat, program PTSL di Pulau Tabuan berhasil mencapai targetnya. Seluruh bidang tanah di pulau ini kini telah terdaftar dan terpetakan, memberikan kepastian hukum dan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat.
Alhasil, dengan adanya kepastian hukum atas tanah di Pulau Tabuan, berbagai proyek pembangunan mulai dapat diwujudkan. PLN segera akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau tersebut,
Sementara beberapa lembaga pendidikan juga akan segera didirikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat setempat.
Kesuksesan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat yang melihatnya sebagai model keberhasilan yang dapat diterapkan di daerah lain. Lebih dari itu, pencapaian ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Pulau Tabuan, membuka pintu bagi perkembangan ekonomi dan sosial yang lebih baik di masa depan.
Menjadi Inspirasi Bagi Banyak Orang
Deden Sudrajat telah membuktikan bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada kesempatan untuk membawa perubahan positif. Kepemimpinannya yang visioner, pendekatan yang humanis, dan dedikasi yang tulus telah menginspirasi banyak orang untuk berbuat lebih bagi masyarakat.
“Saya ingin apa yang kami capai di Pulau Tabuan menjadi contoh bahwa dengan kerja keras, kerjasama, dan pengertian, kita bisa mencapai apa yang sebelumnya dianggap mustahil,” ujar Deden Sudrajat dengan penuh harapan.
Di tengah berbagai kesulitan, kisah Deden Sudrajat menjadi pengingat bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan hati akan membawa hasil yang luar biasa. Dengan semangat dan tekad yang kuat, beliau telah menorehkan sejarah baru bagi Pulau Tabuan dan memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang demi kesejahteraan dan kemajuan bersama.
Semoga kisah ini menjadi teladan bagi kita semua, bahwa dengan ketulusan dan kerja keras, kita bisa mewujudkan perubahan nyata yang berdampak positif bagi masyarakat dan negeri ini.(Agus)