👉www.Cakrawalatv.com
Tanggamus,- Praktik Pungutan Liar (Pungli) diduga dilakukan oleh oknum Suparti Kordes Dari dana penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang terjadi di SDN 1 Soponyono kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Minggu (29/12/2024)
Besaran pungutan liar yang diambil dari penerima PIP beragam, dengan besaran yang dilakukan pemotongan sampai dengan Rp 20.000. Hingga sampai dengan besaran Rp 25.000. Siswa-siswi yang menerima dana PIP aspirasi. Sejumlah kurang lebih 120 siswa dengan dalih Ganti bensin, mundar-mandir dan biyaya fhoto copy.
Hal ini berawal dari keluhan sejumlah wali murid yang anak-anaknya menerima bantuan melalui Program Indonesia Pintar PIP dilakukan pemotongan dana oleh oknum Kordes dari jalur Khusus Aspirasi dari Kadafi angota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1.
Menurut keterangan beberapa wali murid yang ditemui awak media, yang enggan disebutkan namanya, hingga mengungkapkan rasa kesalnya.
“Kami sempat Ribut di Grup WhatsApp PIP SDN 1. Soponyono Dengan kordes. PIP Terkait bantuan. PIP mau di patong. Rp 50.000.”kata wali murid yang indentitas nya kami rahasiakan
Kemudian Ia menambahkan dari salah satu keterangan pengurus isi percakapan yang ada di grup WhatsApp PIP dengan nada mengancam.
“KaLau keberatan gak papa, saya gak dapat gajih lho dari pemerintah, saya bikin surat pengantar dari sekolah saya juga yang fotocopy buat persyaratan di bank saya Wira Wiri PaK bensin ,soalny tahun depan juga info dari saya, KaLau yang Gak suka juga gak papa, enak yang tinggal duduk ngantri dapat duit, saya yang Wira Wiri PaK bensin sedangkan Kalau bikin buku rekening sendiri itu kena biaya 25.000 ribu, semua terserah Bapak ibu, tapi tahun depan saya yang nentuin,” Ujar selaku wali murid, saat menirukan ocehan Suparti di grup WhatsApp
Ditempat Terpisah wali murid dengan inisial Ss juga menyampaikan keluhannya yang sama terkait bantuan Program PIP yang terjadi di SDN 1 Soponyono tersebut
“Terima gak Terima. Dana bantuan anak kami di minta Rp 20.000 bahkan dari awal sudah di minta Rp 50.000 karena seluruh wali murid. Protes tidak Terima dipotong dengan senilai Rp 50.000 ribu. Turun lah jadinya 20.000-25.000,” Jelasnya
Lebih lanjut, wali murid ini menjelaskan “Jumlah penerima PIP berkisar kurang lebih 120 siswa/siswi salah satu anak saya yang mendapatkan bantuan dana PIP ia merasa terkejut dengan adanya pemotongan itu, karena selama ini dana PIP satu Rupiah pun tidak di potong, namun kali ini di potong, aturan anak kami mendapat dana PIP itu sebesar RP 450,000. Setelah itu di potong dikasihkan dengan. Satgas PIP di potong Rp 25,000 anak kami menerima PIP hanya Rp 425,000,”paparnya Ss tersebut.
Menyikapi hal ini, awak media langsung melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah SDN 1 Soponyono Agus Manto namun dia menjelaskan bahwa dengan hal ini sudah menegur oknum tersebut tidak bertanggung jawab bahkan sudah dibuatkan surat pernyataan diatas materai
Menurut keterangan Kepala Sekolah SDN 1 Soponyono Agus Manto Dana PIP aspirasi tersebut informasinya dari Satgas/Kordes. Bersumber dari pemangku jabatan angota DPR RI. Kadafi.
“Terkait potongan tersebut saya tidak bertanggung jawab bahkan sebelum Siswa mengambil dana PIP saya sudah dapat bocoran dari wali siswa, mau ada pungutan oleh satgas PIP. Sebesar Lima puluh ribu rupiah (Rp 50.000) Langsung saya panggil. SUPARTI. selaku Kordennya. Sudah saya tegor, bahkan saya buatin surat pernyataan pertanggung jawaban apa bila ada masalah di kemudian hari terkait potongan dana PIP. Saya tidak mau terlibat, hingga di tanda tangan langsung oleh Suparti bahkan surat pernyataan tersebut bermaterai,” Ungkap Kepala Sekolah Soponyono
Pewarta Berupa menghubungi Kordes PIP Soponyono. SUPARTI. Melalui via telpon (WhatsApp) belum bisa memberi keterangan Sampai berita ini terbitkan. (surman/agus)