Surabaya, Cakrawalatv.com
Ratusan warga Kampung Banyu Urip Kidul Molin 3 (Tiga) Surabaya Jawa timur, masyarakat mengarak Nasi Tumpeng dan Gunungan keliling kampung menuju Punden Mbah Buyut To dan Diiringi dengan kesenian lokal Reog Ponorogo ‘Gembong Singo Tambak’ yang di pimpin oleh Ki Bagus, untuk sebagai wujud rasa syukur dan doa keselamatan warga Banyu Urip Kidul Molin 3 Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Kamis pagi 09:00 WIB (7/5/2025),
Budaya leluhur ini untuk memberikan rasa syukur terhadap kesehahteraan warga tercermin dalam berbagai tradisi Ritual dan Acara Sholawatan yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu contoh nyata dari budaya ini adalah Ritual sedekah bumi yang dilakukan di Kampung Banyu Urip Molin 3,” Mengenang orang pertama yang menginjak di tanah Banyu Urip beberapa abad yang lalu,” Cerita Asalmula Mbah Buyut TO adalah orang Asli dari Yogyakarta dan di Segani karena kesaktianya dalam menjaga wilayah Banyu Urip. “Tegas Hermanto
Acara Istighosah dan Ritual ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil bumi dan kesejahteraan warga Banyu Urip Kidul Molin 3 surabaya.
Hasil bumi yang melimpah dikemas dalam bentuk Nasi Tumpeng dan gunungan besar. Gunungan ini merupakan simbol dari Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan, serta Sadono, yang melambangkan kesejahteraan.
Gunungan tersebut diarak keliling kampung Menuju Punden Mbah Buyut To diiringi dengan kesenian lokal Reog Ponorogo dan Ratusan warga, sebagai wujud syukur dan doa keselamatan. Ini juga sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi dan leluhur. “Pungkas Hermato
(Ed1-Ctv)