• Sab. Agu 16th, 2025

CAKRAWALA TV

MENGUNGKAP BERITA DIBALIK FAKTA

Kasat Reskrim Polres Pasaman Gerak Cepat Kasus Pembunuhan AKP. Fion Joni Hayes,AKP. Fion Joni Hayes, SH. MM SH. MM 

ByKURDI MURZALI

Agu 15, 2025

 

Pasaman, Cakrawala TV-Dua hari pasca ditemukannya jasad wanita muda tanpa identitas, dalam selokan di Kampung Binubu, Nagari Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman, pada Selasa (12/8/25) kemaren, sudah menampakan titik terang.

 

Hasil kerja esktra Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pasaman dalam mengungkap kasus ini, telah diperoleh data pasti korban, termasuk identitas terduga pelaku.

 

Hasil visum et repertum dokter forensik Rumah Sakit Bayangkara Polda Sumbar di Padang, memastikan bahwa jasad wanita muda yang ditemukan dalam kondisi telungkup, kepala terbenam di dalam lumpur selokan, adalah korban pembunuhan.

 

“Hasil visum rumah sakit menyatakan tulang leher korban patah dan tulang pelipis kanan retak, sementara bagian anus dan kemaluan korban juga mengalami luka robek dan rusak,” ujar Kasat Reskrim Polres Pasaman, AKP. Fion Joni Hayes, SH. MM, Kamis malam (14/8/25) di kantornya.

 

Dijelaskan, kepastian identitas korban diketahui setelah kedua orang tua korban melihat langsung jasad anaknya di RS bhayangkara, bersama keluarga dekat, Rabu malam kemarin.

 

“Jasad tersebut telah dikenali oleh pihak keluarga dan dipastikan benar bernama Nur Mintana Hasibuan, 15 tahun, warga Pagaran Jae Batu, Desa Pasar Latong, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara,” ungkap Kasat Reskrim.

 

Dikatakan, setelah mendapat persetujuan pihak keluarga, besok (jumat (15/8/25) dokter forensik akan melakukan proses autopsi jenazah.

 

“Nanti dari hasil autopsi akan diketahui penyebab korban meninggal, kapan hari dan jam meninggalnya, sekaligus kecocokan DNA dengan orang tua korban,” terangnya lagi

 

Menurut AKP. Fion, autopsi ini penting dilakukan, termasuk untuk menentukan dimana lokasi korban saat meninggal dunia, dengan mendalami rentetan kronologis kejadian.

 

“Jika locusnya di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas), maka kasus ini akan kita limpahkan ke Polda Sumatera Utara,” kata Kasat pula.

 

Dijelaskan lagi, bahwa saat ini polisi tengah mendalami terduga pelaku.

 

“Sementara identitas terduga pelaku sudah diperoleh dan kita sedang dalami, termasuk pencarian menggunakan alat tekhnologi informasi,” jelasnya.

 

Namun dari analisanya, Kasat Reskrim kaya pengalaman tersebut yakin, malam ini juga terduga pelaku bakal ditangkap.

 

Dari wawancara langsung dengan kedua orang tua korban, Saripudin Hasibuan (41 th) dan Risnawati (39 th) di ruang Satreskrim Polres Pasaman, bahwa pada hari Minggu (10/8/25) kemarin, korban Mintana (panggilan sehari hari Nur Mintana Hasibuan) dijemput oleh seorang lelaki ke rumahnya. Lelaki itu dulunya pernah satu tempat kerja dengan ayah korban.

 

Saat dijemput, orang tua korban sedang tidak di rumah. Dengan dalih ingin mengajak Mintana mandi-mandi ke sungai Siraisan –salah satu objek wisata di daerah itu, Mintana berhasil dibawa teman ayahnya.

 

“Dari rumah mereka pergi berempat dengan adik Nur dan dua anak saudara kami yang lainnya. Namun sekitar 500 meter dari rumah, adik Nur, yang bernama Siti Fatimah (11 th) dan dua anak lainnya, diturunkan dari mobil lelaki itu dan mereka dikasih uang 17 ribu untuk jajan,” ucap Risnawati, ibu korban yang ditemui di ruang Reskrim Polres Pasaman, Kamis (14/8/25) malam.

 

“Sekarang kakak dulu yang dibawa ya, besok baru kalian yang uwak ajak mandi-mandi,” kata Si Lelaki itu, seperti dituturkan ibu korban.

 

Ibu korban mengaku bahwa Lelaki yang mengajak anaknya itu, dua hari sebelumnya pernah datang ke rumah dan sempat makan di rumahnya.

 

“Hari itu Dia menyampaikan maksud ingin membawa Mintana ke rumahnya, sebagai pengasuh anaknya. Tapi kami tolak, karena Mintana tidak sehat dan Dia juga yang mengasuh adiknya di rumah,” kata ibu korban lagi.

 

Namun sikap orang tua Mintana sangat disayangkan, karena pada hari minggu anaknya dibawa orang, mereka tidak langsung mencari keberadaan putrinya..

 

“Kami mencari Mintana pada hari Selasa. Dicari ke rumah Lelaki itu, rupanya Dia sudah dua bulan bercerai dengan istrinya dan tidak pernah lagi pulang ke rumah istrinya itu,” tutur Risnawati.

 

Barulah esoknya, Rabu (13/8/28), keluarga korban mendapat informasi dari media sosial, bahwa ada penemuan mayat di Pasaman, yang fotonya mirip Mintana.

 

Setelah melaporkan anaknya hilang di Polres Padang Lawas, Rabu, dan menghubungi Polisi Polres Pasaman, keluarga itu langsung berangkat ke Padang, karena jasad Mintana sudah dibawa ke rumah sakit Polda Sumbar.

 

Di RS Bhayangkara, orang tua Mintana melihat langsung jasad korban.

 

“Kalau wajahnya sudah sulit dikenali, karena sudah bengkak dan mulai membusuk. Tapi setelah saya buka kakinya, nampaklah ciri-ciri anak saya, kuku jempol kirinya sedikit bergulung, termasuk kuku tangannya merah karena pakai inai,” kata Risnawati.

 

Keterangan ibu korban, Mintana merupakan anak ke 2 dari 5 bersaudara dan ke lima anaknya perempuan.

 

“Mintana memang sudah 15 tahun umurnya, tapi pikirannya masih seperti anak-anak dan bermainnya juga masih sama anak-anak,” kata ibunya.

 

Keluarga Saripudin dan Risnawati tergolong keluarga kurang mampu. Pekerjaan mereka sehari hari sebagai buruh tani, yang bekerja di kebun orang lain.

 

Selesai pemeriksaan dan meminta keterangan dari orang tua dan keluarga korban, Kasat Reskrim AKP. Fion menyebutkan bahwa setelah proses autopsi, jenazah korban langsung dimandikan dan dikafani di Rumah Sakit Bhayangkara. Nanti tinggal dishalatkan dan dimakamkan di Padang Lawas.

 

“Mereka dari keluarga kurang mampu, jadi kita bantu seluruh prosesi penyelenggaraan jenazah di Rumah Sakit, sampai proses pengantaran ke kampung halamannya,” tutup Kasat Fion.-*(Amsar Harahap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *