Jakarta. www.Cakrawalatv.com
PDIP adalah partai dari anti tese kongres PDI Medan waktu itu. Pertarungan 2 (dua) Ratu politik antara Fatiamah ahkmad & Megawati yg diunggulkan membuat peguasa Soeharto jantungan ,alhasil kongres menjadi kisruh karena Fatmah akhmad yang di flot Rezim berkuasa waktu itu, ditolak oleh kebanyak peserta Kongres, alhasil PDI terpecah Fatimah ahkmad pro Suryadi dan Mega didukung basis soekarnois, karena bentrok tak terelakan baris pendukung megawati menduduki sektariat Partai di jln Diponegoro jakarta Pusat,mereka berjuang berhari hari, siang dan malam berkumpul, namun diluar perhitungan politik rupanya pendukung megawati lupa,bahwa mereka sdh diteropong penguasa..yg tak suka kehadiran mereka disana.tiada angin, tiada hujan suatu.ketika mereka yg menguasai kantor pusat PDI diserang oleh orang yang tak dikenal..sehingga banyak kader korban penyerangan.Desas desus isue beredar bahwa penyerangan itu dilakukan orang2 yang tegap2 cepak..selain dilempar dengan batu kantor PDI juga terbakar, akibat peristiwa itu Gedung PDI dipolice line status quakan.
Peristiwa diatas merupakan embrio sebagai Thesa cikal bakal lahirnya PDIP, setelah PDIP menjadi Partai tak disangka sangka barisan Nasionalis Soekarnois merapat ke PDIP termasuk benerpat simpatisan melebur didalam parta PDIP, tidak sulit bagi PDIP meraih kemenangan dalam Pemilu tahun 1999 waktu itu dengan amunisi pengikut yg memerahkan didaerah daerah..PDIP memenanhkan sebagai pemenang Pemilu,walaupun pada akhirnya Gudur yg terpilih, megawati menjadi wakilnya.
Sejarah PDIP sebagai partai Nasionalis ya terbentuk bukan merupakan hasil Fusi seperti terbentuknya PDI yang dibentuk.oleh Suharto, PDIP bukan partai hasil fusi , akan tetapi mereka sebagian kurang lebih ada dari barisan partai partai seperti PNI, Murba melebur dalam PDIP, oleh kareanya PDIP tidak juga sebagai Partai aliran didalamnya, karenanya ya lahir dari.manifestasi perjuangan , dan perlawanan Rezim Slage Orde (orde baru), dan sebab itu eksistensi PDIP yang sudah melewati dan.pemenang Pemilu dari beberap dekade pergantian pimpinam Nasional,didalam.mengjadapi pemilu 2024 akan datang ,atas apa yg terjadi pada kongres PDI di Medan jangan terulang.lagi seperti peristiwa saat itu, karena munculnya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dalam bursa Presiden dengan.implikasi dampak kedua bursa itu PDiP dalam hal ini Megawti setidaknya perlu menghitung kekuatan Ganjar dibelakangnya..karena politik tiada kawan yang ada adalah kepentingan.
Bahwa PDiP secara Ideologis dengan PDI sama sama partai Idologis Nasionalis..meskipun sejak dideklarasinya PDIP sebagai partai perjuangan, keberadaan PDI tidak seperti di era pimpinan Suryadi yg sempat mengejutkan soeharto dengan thema” PDI Partai Sendal jepit”dimana dengan itu PDI dibawah Suryadi dapat menaikan jumlah pendukung yg sangat signifikan.Meskipun PDi ditinggalkan kader-kadernya dan ada yg berlabuh ke PDIP namun tidak menjadi Front Nasionalis menjadi Lemah,karena mereka adalah satu Visi Ideologis dan PDIP merupakan anti tise dari dinamika perjua ngan berkomitmen menjaga moralitas Politik memperjuangkan Rakyat tertindas, menjaga marwah konstitusi UUD 45 dan Pancasila sebagai idologi Pedoman hidup bangsa Indonesia.Seiring masuk pada kalender Politik Pemilu 2024..saat ini PDIP mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk tampil kembali dalam kontestasi pemilu 2024 yang akan datang, salah satu yang dipersiapkan dan sudah dianggap pantas digadang gadanf adalah Puan maharani sekarang ketua DPR RI akan dicalonkan sebagai orang No; 1 dinegri ini, jika memang Puan ditetapkan oleh PDI sebagai capres adalah hal yang lumrah karena terlepas ada trah soekarno dari megawati, Fuan karir politiknyapun cukup bersinar..orang yang paling pantas memdam pingi puan menurut.analisa penulis adalah Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebentar lagi Pensiun merupakan Panglima TNI yang memimpin dari 8 Desember 2017 orang yang tepat mendampingi Puan.
Meskipin PDIP saat ini sedang menghadapi kembaran calon Presiden 2024 antara Puan dan Ganjar Pranowo sekarang Gubernur Jawa tengah, penulis perbedaan itu secara prinsip tidak akan membawa friksi di tubuh PDIP..Ganjar Pranowo bisa dikandidatkan Mentri Dalam Negri sebagai cahyo kumolo di periode pertama Jokowi memjabat sebagai Presiden RI, dan PDIP bisa belajar dari peristiwa Kongres PDI di Medan yg merupakan pejaran dan pengalaman yang berharga Fron Nasionalis.
Penulis adalah.Mantan aktivis GMNI 86.
Dr T Murphi SH.MH.