Sindiran Suparmanto Bugis, Tidak Bermoral Dan Mengandung Unsur Pelecehan Profesi

Sindiran Suparmanto Bugis, Tidak Bermoral Dan Mengandung Unsur Pelecehan Profesi


Kerinci, – Sindiran yang tidak pantas dan berlebihan dari pemilik nama “Suparmanto Bugis” dianggap tak beretika terhadap penyandang profesi.

Hal ini menjadi topik hangat dikalangan penyandang Profesi, betapa tidak beberapa pemberitaan yang muncul baru-baru ini selalu di komentari dirinya, satu sisi lain bersifat positif dan satu sisi lain mengandung arti luas terhadap pelecehan profesi.

Lebih parah lagi pada postingan group Suara Rakyat Kerinci Dan Sungai Penuh, Suparmanto Bugis mempostingkan fhoto anjing mengaum dan lapar berharap daging yang diumpakan penyandang profesi.

Tidak sedikit dari komentar Suparmanto Bugis pada laman komentar berita yang muncul selalu menyudutkan Profesi Jurnalistik.

Komposisi Suparmanto Bugis, juga tidak jelas, apa maksud dan tujuannya dibalik semua ini. Dirinya juga seolah-olah menyamaratakan kualitas individu, intelektual, SDM selaku penyandang profesi ini.

Secara hakiki, rekan Jurnalistik maupun Aktifis dalam melaksanakan tugas sebagai kontrol sosial dilapangan secara umum berupaya keras memantau lingkup Pemerintah dalam pengelolaan keuangan Daerah, Negara sehingga terwujudnya transparansi ditengah publik maupun masyarakat secara umum.

Sehingga apa-apa yang menjadi capaian program kerja dari Pemerintah Pusat_Provinsi_Kabupaten/Kota_Desa, regulasinya akan berjalan secara optimal.

Secara kasat mata, kita juga bisa menyaksikan sendiri bagaimana dan apa yang terjadi saat ini terhadap lingkup pemerintah itu sendiri, tanpa adanya kritikan dan pantauan awak media untuk menggiring pokok suatu permasalahan, terkadang semua berjalan sia-sia, Itu fakta yang sudah terjadi.

Satu sisi lain kemungkinan ada segelintir oknum yang mengaku sebagai penyandang profesi, baik Wartawan dan LSM yang keberadaannya tidak diterima dikalangan tertentu dengan cara yang kurang pantas dan layak, itu bukanlah sikapnya secara keseluruhan mereka.

Dan secara tidak langsung, apa yang menjadi kritikan dan komentar Suparmanto Bugis yang mengandung pelecehan juga secara langsung telah menyinggung selaku penyandang profesi secara kolektif.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *