Cakrawala.TV.com Kepri
“Pada rabu malam 28/9/22 sekitar pukul 22.30wib saya kelokasi tempat hiburan malam Fabrica Bar & Eatry yang berlokasi di Jalan gudang minyak kota Tanjungpinang.
Kebetulan malam itu dilokasi tempat hiburan tersebut sepi belum ada tamu yang berkunjung disana.
Saya melihat salah seorang waitres yang bernama Fikri lagi asyik nya memegang dan bermain alat Disc Jockey (dj) di counter dj padahal sebelumnya saya pernah kasih tahu sama Iyan yg bkrja sebagai kasir di Fabrica agar jangan si Fikri memaikan alat Turn Table DJ tersebut, karena sy melarangnya karna sy dapat perintah dari kakak sy kandung orang tua Owner pengelola usaha Fabrica tersebut, apalagi profesinya dia waitres bukan seorang disc jockey.
“Lalu saya panggil waitres yang bernama fikri ini dan dia mendatangi saya dan saya tegur secara baik baik agar jangan dia mainkan lagi alat DJ pemutar musik itu, alasannta belum profesional dan bukan ahlinya, dan lagi alat DJ merk Pioneer tersebut sangat sensitif jika bukan ahlinya yang memaikannya, jika rusak akan pasti repot jadinya, apalagi posisi kamu disini seorang waitres dan bukan seorang Disc Jockey yang setahu saya ada sekolahnya atau tempat kursus untuk mempelajari alat turn table disc jockey itu, dan kamu kerjakan saja kerjaan mu sebagai seorang waitres, lalu fikri ini dengan ketusnya mengatakan ke saya seandainya alat tersebut rusak aku akan perbaiki. “Dan saya katakan lagi ke fikri apa kamu masih mau bekerja disini lagi ?, “Lalu dia mengatakan ke saya seakan tidak terima saya tegur mengatakan bahwa dia mengundurkan diri sekarang juga dan tidak mau bekerja lagi di Fabrica artinya akan berhenti kerja.
“Lalu sy katakan dengan baik baik jika itu maumu silahkan kamu keluar dari sini juga kalau itu kemauan kamu, intinya saya tidak ada memecatnya tapi cuma menegurnya, karena saya punya alasan yang kuat untuk menegur hal tersebut, dan malam itu iyan kasir dan lutfi bar tender mengetahunya, karena saya menegur fikri diseputaran bar tender lokasi kerjanya si iyan dan fikri tersebut, dan mereka ini berdua pun tahu sy tidak ada memecatnya tapi cuma menegurnya, artinya dia sendiri yang mengucapkan tidak ingin bekerja lagi, hal ini pun diketahui oleh Ade DJ nya fabrica yang kebetulan malam itu ada didalam fabrica melihat saya menegur fikri, lalu fikri pun pulang meninggalkan kami.
“Atas kejadian tersbut saya melaporkan hal ini kepada ponakan saya, dan tidak berapa lama kakak saya telepon saya dan saya menceritakan nya terkait ketidak disiplinan para karyawan yang pernah saya lihat selama sy disana kepada kakak saya dan saya ceritakan juga ke Acid selaku bos difabrica, serta mengusulkan agar waitres yang bernama Fikri untuk dipecat dari Fabrica dengan alasan tiada kedisiplinan ketika lagi bekerja tidak sesuai dengan tupoksi nya, sering main hp, dan sering keluar lokasi fabrica pada jam kerja, “agar untuk mencari karyawan baru yang bisa diatur serta tdk main hp selalu di waktu jam kerja, dan kakak sy mendukung dengan informasi dan masukan saya terkait tidak ada kedisiplinan karyawan disana.
“Hari kamis malam tanggal 29/9/22 sekitar jam 22.00 saya datang memantau lagi ke fabrica untuk memonitor dan melihat karyawan yang bekerja disana, rupanya dia (fikri) tidak diberhentikan kerja oleh ponakan saya, lalu saya mendatangi dia yang sedang asyik duduk dikursi bar tender bermain bermain hp dan disebelahnya temannya yang sedang minum sofdrink, sy menyapa dan saya katakan dengan baik baik kepadanya agar kamu keluar dari sini, karena fikri kemarin malam (28/9/22) mengatakan ke sy tidak ingin bekerja lagi, lalu dia mengatakan ke sy bahwa dia telpon bos dulu karena bos yang menyuruh saya bekerja kembali, sehabis menelepon bos dia main hp kembali dan acuh tak acuh, seakan akan saya tanya dan menyuruhnya keluar dari dalam fabrica dan merasa sakit hati ke saya, “lalu tangannya sy guhit (sentuh dengan jari saya) mengisaratkan untuk keluar dari lokasi Fabrica dan saya katakan kepadanya semalam kamu kan mengatakan ke saya tidak ingin bekerja lagi disini dan minta berhenti kerja dari sini, dan sekarang juga sy minta baik baik ke kamu keluar dari sini, masalah bos kamu nanti saya yang akan kasih tahu ke bos kamu.
“Lalu dengan spontan fikri memukul saya bertubi tubi sehingga saya kaget kena pukulannya mundur dan terjatuh didepan counter dj didalam lokasi Fabrica tersebut, saya tidak melawan sambil menangkis hingga hp yang ditangan sy pegang rusak untuk menghalangi pukulan yang dilemparkan ke saya terus menerus, saya mencoba untuk bangkit lagi dan waitres yang bernama fikri ini terus memukuli sy didalam lokasi fabrica.
“Pukulan yang membabi buta dihantamkan ke saya dan sekujur tubuh saya membuat luka lebam dibelakang telinga dan luka lebam lecet di siku tangan, sementara karyawan kasir dan seorang bar tender serta dua org temannya si fikri yang ada di dalam Fabrica hanya menonton dan melihat kejadian trsbut.
“Ketika terus menerus saya dipukulinya, dan didekat kursi tinggi yang terbuat dari besi tak jauh dari pintu toilet menuju keluar fabrica saya terjatuh, disitu saya melihat fikri mengangkat kursi panjang yang terbuat dari besi hendak memukulkan ke saya, tiba tiba temanya si fikri merangkulnya dan menahannya lalu saya bangkit dan berdiri untuk menyelamatkan diri lari ke dalam bar tender mencari sesuatu untuk mempertahankan keselamatan diri saya akibat dari penyerangan yang dilakukannya, tetapi sy lihat fikri dirangkul kawan kawannya yang melihat kejadian itu untuk keluar dari fabrica dan fikri sempat melemparkan kata kata ke saya, “aku tunggu kau diluar ya. “sambil pergi keluar dari fabrica meninggalkan saya.
Atas peristiwa penganiayaan yang saya alami ini saya akan membawa masalah tersebut ke jalur hukum dan akan melaporkan nya ke polsek tanjung pinang barat, dan saya sudah di bap laporan awal malam itu juga oleh salah seorang penyidik reskrim Polsek Tanjungpinang Barat yang bernama Paskah Marpaung, dan malam itu juga sy disarankan untuk visum oleh kanit polsekta Tanjung pinang barat ke IGD rumah sakit Tanjungpinang kota ditemani salah seorang anggota reskrim yang bermarga Butar Butar, karena selain saya luka lebam fisik, saya juga mengalami kerugian materi seperti hendpon dan sendal saya rusak sehingga tidak terpakai lagi.