• Sab. Agu 23rd, 2025

CAKRAWALA TV

MENGUNGKAP BERITA DIBALIK FAKTA

Kapolri Listyo Sigit Pimpin Upacara “Hari Juang Polri” Yang Ke-2 Kali di Surabaya Jatim

ByKURDI MURZALI

Agu 21, 2025

 

 

 

 

Surabaya, Cakrawalatv.com

– Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo Msi. memimpin upacara yang ke-2 kali peringatan Hari Juang Polri 2025 di Monumen Perjuangan Polri di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis pukul 08:00 Wib (21/8/25).

 

Dalam amanatnya, Kapolri Sigit mengatakan Hari Juang Polri bukan hanya peringatan sejarah semata melainkan juga simbol dedikasi dan komitmen Polri untuk terus mengabdi dan memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa.

 

Upacara Hari Juang Polri tersebut diikuti oleh para Pejabat Utama Mabes Polri mulai dari Kabaharkam Polri Irjen Karyoto, Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana, Dankor Brimob Komjen Imam Widodo.

 

Selain itu AS SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadiv Propam Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho hingga Kapusjarah Polri.

 

Turut hadir jajaran mantan Kapolri seperti Jenderal KPH Roesdihadrdjo, Jenderal (Purn) S Bimantoro dan Jenderal (Purn) Sutarman.

 

 

Acara ini juga dihadiri oleh Pangdam Brawijaya Mayjen Rudy Saladin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, hingga Wakajati Hari Wibowo.

 

Selain itu turut hadir keluarga Moehammad Jasin dan Moekar, serta para veteran penghargaan Seroja Timor Timur. Dalam kegiatan tersebut nantinya Kapolri juga akan meresmikan patung M Jasin sekaligus memberikan santunan.

 

“Pada Sejarah 21 Agustus Tahun 1945 pukul 08.00 WIB bertempat di halaman markas Polisi Istimewa Surabaya, Inspektoer Polisi Kelas I Moehammad Jasin membacakan Proklamasi Polisi sebagai bentuk kesetiaan Polisi Istimewa kepada Negara Republik Indonesia.

 

Peristiwa tersebut diperingati sebagai Hari Juang Polri berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/95/I/2024 tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 

Adapun isi dari sejarah Proklamasi Polisi yaitu “Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945 dengan ini menjatakan Poelisi sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia”.

 

Setelah melakukan Ikrar Proklamasi Polisi, M Jasin dan anggota Polisi Istimewa melaksanakan pawai siaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur menghadapi reaksi Jepang serta menempelkan Pamflet Proklamasi Polisi.

 

Selanjutnya pasukan Polisi Istimewa melakukan pelucutan senjata tentara Jepang dan membagikan senjata kepada para pejuang yang menjadi modal utama bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

 

Peristiwa proklamasi di Surabaya berpengaruh terhadap perjuangan di beberapa daerah seluruh Indonesia,” Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Nomor 95/I/2024 tentang Hari Juang Polri pada 22 Januari 2024, serta Keputusan Kapolri Nomor KEP/1325/VII/2024 tentang Tata Upacara Hari Juang Polri pada 12 Agustus 2024. Momentum tersebut menegaskan bahwa kiprah polisi bukan sekadar catatan sejarah, melainkan inspirasi yang hidup bagi generasi penerus.

 

Jejak Sejarah 21 Agustus 1945 menjadi tonggak lahirnya Polisi Republik Indonesia. Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin, yang saat itu memimpin Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai), memproklamasikan berdirinya Polisi Republik Indonesia, hanya dua hari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

 

Dengan persenjataan lengkap dan organisasi yang terlatih, Polisi Istimewa tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga terlibat langsung dalam pertempuran, terutama di Surabaya. Peran ini menegaskan posisi polisi sebagai bagian dari kekuatan rakyat dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

 

Gagasan menjadikan 21 Agustus sebagai Hari Perjuangan Polri pertama kali dicetuskan oleh Komjen Pol (Purn) Arif Wachyunadi pada 2010. Ia mendorong penguatan nilai kepahlawanan di tubuh Polri melalui diskusi sejarah, sarasehan, hingga melibatkan akademisi.

 

Upaya ini semakin mendapat legitimasi setelah pemerintah menetapkan Moehammad Jasin sebagai Pahlawan Nasional pada 2015. Pengakuan tersebut memperkokoh landasan historis lahirnya Hari Perjuangan Polri.

 

Dari simbol Kepahlawanan

Hari Perjuangan Polri tidak hanya diperingati lewat seremoni, tetapi juga sebagai simbol dedikasi, loyalitas, dan pengabdian polisi bagi bangsa. Kepahlawanan yang diteladankan tidak sekadar lewat pertempuran fisik, melainkan juga melalui tanggung jawab moral dalam melindungi masyarakat.

 

Di era modern, peringatan ini menjadi pengingat bagi generasi muda, baik di dalam maupun di luar institusi Polri, untuk meneladani semangat nasionalisme. Sejumlah kegiatan seperti upacara, pameran sejarah, diskusi publik, hingga sarasehan tentang perjuangan polisi digelar sebagai sarana edukasi.

 

Melalui momentum ini, diharapkan generasi penerus mampu menumbuhkan kesadaran menjaga kedaulatan bangsa sekaligus meneguhkan peran sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

 

Peristiwa proklamasi di Surabaya berpengaruh terhadap perjuangan di beberapa daerah seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Sulawesi, Jambi, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta.

 

Selain itu, ikrar proklamasi polisi menjadi momentum dalam membangun semangat anggota Polri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan pada berbagai peristiwa bersejarah seperti Hari Pahlawan 10 November 1945, Pertempuran 5 hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945, Bandung Lautan Api 23 Maret 1946, dan Hari Penegakan Kedaulatan Nasional 1 Maret 1849, “Tutup

 

 

(Ed1-Ctv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *